Bahasa Indonesia Kini Dijadikan Bahasa Resmi Dalam Sidang UNESCO

- 21 November 2023, 19:06 WIB
Bahasa Indonesia Kini Dijadikan Bahasa Resmi Dalam Sidang UNESCO
Bahasa Indonesia Kini Dijadikan Bahasa Resmi Dalam Sidang UNESCO /Dokumen Kemdikbud/

BERITASOLORAYA.com – Sebagai warga negara Indonesia, kita patut bangga karena Bahasa Indonesia kini diakui di dunia internasional. Saat ini, Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa yang digunakan dalam Sidang Umum UNESCO.

Peresmian itu tertulis dalam Sidang Umum UNESCO di Paris, Prancis pada Senin, 20 November 2023. Usulan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO akhirnya disetujui secara sah.

Dengan persetujuan tersebut, Bahasa Indonesia menjadi bahasa ke 10 yang diakui sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO. Dari 10 bahasa tersebut, 6 diantaranya bahasa PBB yaitu Inggris, Prancis, Arab, China, Rusia, dan Spanyol. Sedangkan 4 bahasa lainnya berasal dari negara anggota UNESCO yakni Hindi, Italia, Portugis, dan terakhir Indonesia.

Baca Juga: UPDATE! KUR BNI Pinjaman Rp30 Juta, Bunga 6 Persen Flat per Tahun, Cek Simulasi Angsuran per Bulan Disini

Dilansir BeritaSoloRaya.com dalam laman kemdikbud.go.id, Selasa 21, November 2023, Delegasi Tetap RI untuk UNESCO yaitu Duta Besar Mohamad Oemar, mengatakan, Bahasa Indonesia dengan lebih dari 275 juta penutur, telah lama menjadi pemersatu bangsa. Terutama sejak masa sebelum kemerdekaan yang ditandai dengan Sumpah Pemuda tahun 1928.

Peranan Bahasa Indonesia sebagai penghubung antar etnis yang beragam di Indonesia telah membawa bahasa ini ke tingkat internasional. Bahkan masuk di dalam kurikulum di 52 negara dengan setidaknya saat ini ada 150.000 penutur asing. Keputusan ini menegaskan posisi Bahasa Indonesia dalam forum internasional sangat kuat.

“Pemerintah berupaya meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis dan berkelanjutan. Sebab, ini merupakan salah satu implementasi dari amanat Pasal 44 ayat 1 UU Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan,” tuturnya.

Omar menyebutkan bahwa kepemimpinan aktif Indonesia di tataran global telah dimulai sejak Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang menjadi bibit terbentuknya Kelompok Negara Non Blok. Indonesia berupaya melanjutkan kepemimpinan dan kontribusi positif di dunia internasional melalui peran penting dalam forum G20 tahun 2022 dan ASEAN 2023.

Ia menambahkan pengusulan bahasa itu juga merupakan upaya global Indonesia untuk mengembangkan konektivitas antar bangsa, memperkuat kerja sama dengan UNESCO, dan pengembangan budaya di tingkat Internasional.

Halaman:

Editor: Windy Anggraina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x