Dilain sisi, media sosial tidak hanya digunakan sebagai sarana positif untuk melakukan kampanye digital secara masif.
Namun, terdapat beberapa pihak yang justru menggunakan sosial media untuk mendiskriminasi, menggiring opini publik serta memberikan kesan negatif terhadap saingan calon presiden dan wakil presiden tertentu.
Sebagai masyarakat Indonesia yang telah cukup teredukasi, baiknya kita tidak mudah terpengaruh oleh konten negatif media sosial.
Namun, perlu menggali lebih dalam informasi dibaliknya sebelum melakukan tindakan dengan konten tersebut. Contohnya konten yang berisi penghinaan terhadap salah satu calon presiden dan wakil presiden.
Baca Juga: Angka Kasus Covid 19 Melonjak Kembali? Jangan Panik, yuk Simak Langkah Pencegahan Berikut
Itulah tadi informasi mengenai penggunaan media sosial oleh capres dan cawapres menjelang debat cawapres. Semoga informasinya dapat membuat pembaca menjadi lebih bijak.***