BERAS LANGKA! Inilah Strategi Pemerintah Pastikan Stok Aman

- 13 Februari 2024, 21:15 WIB
Ilustrasi. Pemerintah Indonesia mengambil langkah penting atasi langkanya beras di pasar. Stok beras dipastikan terpenuhi di ritel modern.
Ilustrasi. Pemerintah Indonesia mengambil langkah penting atasi langkanya beras di pasar. Stok beras dipastikan terpenuhi di ritel modern. /Freepik/jcomp

BERITASOLORAYA.com - Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting untuk mengatasi masalah beras langka di pasar. Salah satu langkah tersebut adalah memastikan pasokan beras terpenuhi di pasar ritel modern.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, "Stok beras telah memenuhi sejumlah ritel modern untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Tugas utama pemerintah adalah mengisi stok di pasar, dan dalam dua hari terakhir, stok beras terus diisi di pasar modern.”

Pemerintah berharap bahwa stok beras akan aman dan terjaga hingga Lebaran tiba. Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Perum Bulog, PT Food Station Tjipinang Raya, Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI), serta Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), untuk menstabilkan harga beras.

“Saya kira beras itu, menurut yang saya tahu, di Bulog itu ada sekitar 800.000 ton. Oleh karena itu, saya minta memang ini (beras) supaya segera bisa digelontorkan kepada masyarakat, supaya tidak ada kekurangan beras di masyarakat,” ujar Wapres KH. Ma’ruf Amin dikutip BeritaSoloRaya.com dari laman Menpan RB.

Sebanyak 50 ribu ton beras dari Bulog telah mulai masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Dengan kerjasama ini, diharapkan harga beras dapat terjaga dan terdistribusi dengan baik.

Baca Juga: Penyaluran Bansos Beras Dipastikan Mulai 15 Februari 2024, Bulog Klaim Tidak Pengaruhi Kelangkaan Stok Pasaran

Pembatasan Pembelian Beras demi Pemerataan

Pemerintah juga telah menerapkan pembatasan pembelian beras di sejumlah ritel modern sebagai langkah untuk menciptakan pemerataan dan memastikan ketersediaan beras.

Kepala Bapanas menjelaskan bahwa pembatasan tersebut telah diterapkan sejak tahun lalu. Pembelian beras di ritel modern dibatasi hingga maksimal 10 kg dengan tujuan agar distribusinya merata. Konsumsi beras di rumah tangga rata-rata sekitar 5-10 kg, sehingga jumlah tersebut sudah dianggap cukup.

Halaman:

Editor: Egia Astuti Mardani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x