PR SOLORAYA - Cuaca panas akan melanda Olimpiade Tokyo 2020 setelah pandemi Covid-19 kala ini menjadi prioritas utama.
Para ahli peringatkan sengatan terik panas bisa menjadi risiko serius pada perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 yang diadakan empat tahunan itu.
Informasi terkait Olimpiade Tokyo 2020 ini diketahui sebagaimana dikutip PRSoloRaya.com dari Channel News Asia pada Senin 12 Juli 2021.
Baca Juga: Kedatangan Moderna, Kini Jumlah Vaksin Covid-19 Indonesia 102 Juta Lebih
Sebelum pandemi Covid-19, Olimpiade Tokyo 2020 yang terpaksa diundur itu juga sempat diperingatkan akan cuaca panas yang melanda Negeri Sakura pada tahun lalu, terutama bagi panitia penyelenggara.
Akibatnya, pihak resmi telah memindahkan maraton Olimpiade dan jalur balap maraton serta sepeda ke pulau utara Hokkaido.
Hal tersebut diharapkan menghindari suhu yang bisa mencapai 37 derajat Celcius dan kelembaban lebih dari 80 persen di Ibu Kota Jepang itu.
Baca Juga: Belanja Murah Meriah di Rominsy Jeans, Banyak Promo untuk All Item Hanya Rp15.000
Kemudian, belum lama ini beberapa pertandingan juga akan dihelat tanpa penonton, baik dari domestik maupun mancanegara.
Hal itu disebabkan ketakutan akan Covid-19 dan risiko kerumunan yang membludak.
Namun para atlet yang hanya memiliki sedikit waktu untuk menyesuaikan diri untuk beradaptasi pada terik yang panas itu.
"Menyelenggarakan pertandingan selama Juli dan Agustus adalah masalah serius bahkan sebelum pandemi virus corona," ucap ketua Asosiasi Medis Tokyo, Haruo Ozaki.
"Risiko heat stroke (sengatan panas) masih tinggi di acara-acara seperti perlombaan outdoor, seperti triathlon, dan voli pantai," sambungnya.
Pada turnamen uji coca pada musim panas 2019 lalu, penyelenggara meluncurkan berbagai tindakan anti-panas.
Baca Juga: Super Junior Buat Parodi Lagu Hati Yang Kau Sakiti, Rossa: Di Luar dari Ekspetasi Aku
Seperti 1.360 ton es untuk mendinginkan atlet, tenda untuk berteduh, es krim untuk sukarelawan dan para penggemar, dan salju buatan untuk para penonton.
Meski begitu, beberapa orang sempat dirawat karena diduga terkena heatstroke pada event voli pantai dan 10 orang lain di event tes cabor dayung.
Terkait hal itu, Tokyo memang dikenal dengan musim panas yang kepanasannya bisa melebihi cuaca normal selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Perhatikan! 5 Tanda Ini Bisa jadi Peringatan Sistem Imunitas Menurun
Terakhir kali menjadi tuan rumah Olimpiade pada tahun 1964 lalu, acara tersebut digeser ke Oktober akibat terik panas.***