Senjata Rahasia Francesco Bagnaia dan Tim Ducati Menjadi Juara 2022

24 Maret 2023, 19:45 WIB
Pebalap Ducati Francesco Bagnaia saat rayakan gelar juara dunia MotoGp 2022. /PABLO MORANO/REUTERS

BERITASOLORAYA.com - Ducati adalah motor paling kencang di MotoGP saat ini. Bahkan rekor Top Speed MotoGP terakhir dipegang oleh Jorge martin yang ditorehkan tahun lalu di atas motor Ducati. Tapi, sebelum Francesco Bagnaia jadi juara di 2022 kemarin. Ducati terakhir menjadi juara adalah pada tahun 2007 bersama Casey Stoner. Itu artinya berselang 15 tahun untuk jadi juara lagi.

 

Sekelas penyandang titel juara dunia seperti Nicky Hayden dan Jorge Lorenzo tidak mampu juara di atas Ducati. Bahkan sang maestro MotoGP Valentino Rossi tidak sanggup mengendalikan mesin Desmosedici ini.

Dengan catatan sejarah bahwa Casey Stoner adalah orang terakhir yang bisa meraih titel juara dengan mengendarai Ducati, maka Tim asal Italia ini merekrut Stoner untuk masuk ke dalam tim.

Baca Juga: MotoGP 2023 Semakin Seru. Siapa yang Juara Tak Bisa Dikira

Pada musim 2022 Casey Stoner bertindak sebagai pelatih pembalap untuk Francesco Bagnaia dan rekan setimnya saat itu Jack Miller. Sebuah paket lengkap bagi ducati untuk meraih titel juara.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari akun Twitter @BTsportMotoGP pada Kamis, 23 Maret 2023 Casey Stoner menjelaskan tentang perannya dalam tim, “Sesi pertama saya perhatikan bahwa ketika mereka keluar, motornya sangat agresif keluar dari salah satu belokan. Mereka tidak bisa mengendalikan ayunan motor.”

“Jadi Anda tidak ingin mengubah set-up Anda dan mencoba membuatnya berfungsi untuk satu bagian trek, tapi kurang berfungsi dengan baik di bagian lain. Itu adalah sesuatu yang sederhana,” ujarnya.

“Saya yakin motor ini, betapa modernnya mereka, seberapa banyak kontrol yang ada saat ini, mereka berjuang untuk belajar bagaimana menangani masalah di luar elektronik. Itu bukan salah mereka sendiri. Begitulah MotoGP saat ini,” stoner menambahkan.

Baca Juga: Mudik Gratis Pemprov Sumsel 2023: Buruan Cek Jadwal, Syarat Pendaftaran dan Rute Mudik

“Saya pada dasarnya menjelaskan kepada mereka shift singkat. Naik gigi lebih awal, jadi di bagian yang lebih lembut dari kurva tenaga. Kemudian berkendara keluar sedikit lebih halus,” kata pensiunan MotoGP itu.

“Ini semua berkaitan dengan kekuatan rantai. Menaikkan gigi akan mengubah gaya rantai. Ini mengubah bagaimana sepeda bereaksi. Anda dapat berkendara jauh lebih lancar,” kata Stoner mengenai teknik berkendara di atas Ducati.

“Saya merasa pengendara lain membawa lebih banyak kecepatan pertengahan tikungan dan mendapatkan lebih banyak waktu. Kemudian masuk tikungan lebih cepat, keluar lebih cepat, mereka membuat lebih banyak waktu di tengah tikungan,” lanjutnya.

Bagnaia memiliki lima DNF di paruh pertama tahun 2022 sebelum akhirnya menyatukan semuanya di bagian akhir musim untuk bangkit dari defisit 91 poin. Puncaknya adalah ia berhasil mengungguli Fabio Quartararo di hari terakhir.

Baca Juga: QS Asia University Rankings 2023 Tetapkan UI sebagai Perguruan Tinggi Ranking 1, Berikut Ini Indikatornya

Desmosedici akhirnya muncul sebagai mesin terbaik di grid MotoGP dan menjelang pembukaan musim 2023 di MotoGP Portugal akhir pekan ini motor Ducati diharapkan masih menjadi yang paling dicemburui.

Casey Stoner berkata tentang ikatannya dengan tim: “Banyak teman baik saya masih bekerja di Ducati jadi saya di sana untuk akhir pekan. Ini bagus untuk mengejar ketinggalan. Saya punya sedikit waktu luang jadi saya pergi keluar, menonton.”

“Untungnya saya bisa melihat beberapa hal. Memiliki sepasang mata ekstra selalu berguna. Saya membantu dimana saya bisa,” tambahnya.

“Tentu saja, insinyur Pecco Cristian Gabbarini adalah salah satu sahabat saya.” Jack, aku sudah lama mengenalnya. Jika saya bisa memberi mereka sedikit untuk memberi mereka sedikit keuntungan. Lalu, semuanya lebih baik,” pungkas Stoner.

Baca Juga: Stop, Menteri PANRB Sampaikan Arahan Presiden Jokowi untuk ASN. Anas Sampaikan Hal Penting. Cek Selengkapnya

Casey Stoner adalah senjata rahasia bagi Francesco Bagnaia dan tim Ducati untuk meraih lagi titel juara setelah sekian puluhan tahun tidak juara. Hal ini membuktikan bahwa Stoner adalah orang yang paling mengerti bagaimana karakter Desmosedici.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler