Francesco Bagnaia: Pembalap MotoGP Membutuhkan Keputusan yang Tegas

31 Maret 2023, 18:54 WIB
Juara dunia MotoGP tuturkan perlu meminta aturan penalti yang tegas /Instagram/@pecco63/

BERITASOLORAYA.com - Juara dunia MotoGP Francesco Bagnaia mengatakan para pembalap membutuhkan ‘ide yang jelas’ dari para pengurus terkait penalti, menyusul kontroversi di seri pembuka MotoGP Portugal akhir pekan lalu.

Steward MotoGP telah menjadi sorotan selama sepekan ini setelah kecelakaan antara Marc Marquez dan Miguel Oliveira di seri MotoGP Portugal dan konsekuensi dari hukuman yang diterapkan.

Marc Marquez diganjar Double Long Lap Penalty atas insiden tersebut. Namun setelah pihak tim Repsol Honda menyatakan ia harus absen dari MotoGP Argentina Senin lalu karena cedera, muncul revisi sanksi yang membuat kontroversi.

Steward FIM MotoGP kemudian mengubah kata-kata dari pernyataan hukumannya dengan mengatakan bahwa hukuman akan ditegakkan pada putaran berikutnya yang dihadiri Marquez. Hal ini menurut Repsol Honda melanggar peraturan dan mengajukan mereka telah mengajukan banding.

Baca Juga: Menghindari Sanksi dari FIFA Pasca Batal sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Presiden Mengamanatkan Dua Hal

Hukuman terhadap Marc Marquez adalah salah satu dari sekian banyak insiden ketidakkonsistenan selama akhir pekan di MotoGP Portugal yang telah memicu perdebatan tentang keefektifan panel pengurus FIM saat ini.

Menjelang seri MotoGP Argentina akhir pekan ini, pemimpin klasmen Francesco Bagnaia mengatakan para pebalap akan meminta dalam rapat komisi keselamatan hari Jumat ini untuk kejelasan yang lebih baik tentang penerapan penalti.

"Saya pikir kita perlu meminta lebih banyak ide yang jelas tentang keselamatan, penalti, karena saat ini sangat sulit untuk dipahami,” kata pembalap Ducati itu.

Baca Juga: Loker Terbaru Bulan Maret 2023 dari PT LRT Jakarta, Cek Posisi, Kualifikasi, dan Deskripsi Pekerjaannya

“Contoh di FP1 tahun lalu di Misano, saya melambat karena saya pikir saya mengambil bendera kotak-kotak dan saya berada di garis (balap) dan saya mendapat penalti posisi tiga grid (karena menghalangi)," katanya.

“Dalam kualifikasi (di Portugal), saya memiliki sektor merah melewati sektor dua, saya mencoba untuk meningkatkan waktu putaran saya dan empat pembalap berada di garis dengan lambat, dan saya kehilangan putaran saya,” tambahnya.

“Sulit untuk mengetahui apa yang mereka lakukan tentang sanksi Marc, karena sulit untuk memahami bahwa seseorang dapat melakukan kesalahan seperti ini. Jadi, saya pikir kita harus meminta ide yang lebih jelas,” pungkas Juara MotoGP tahun lalu itu.

Baca Juga: Pencairan THR dan Gaji 13 ASN PNS dan PPPK, Ada Tambahan 50 Persen bagi Guru Penerima TPG?

Maverick Viñales dari Aprilia mengakui bahwa tugas steward “sangat rumit” karena tidak ada insiden yang sama, tetapi mengatakan para pembalap harus dapat ‘percaya’ bahwa keputusan FIM adalah keputusan yang benar.

Viñales berkata, “Sulit untuk memberikan informasi lebih lanjut. Sejujurnya, bagi saya, kami harus percaya bahwa pilihan dan penalti itu benar, karena pada akhirnya saya bisa membayangkan ini sangat rumit karena Anda bisa melihat sesuatu dengan cara yang sangat berbeda.”

“Tapi kita harus mengikuti satu aturan. Masalahnya adalah sangat sulit untuk sampai pada kesimpulan dari suatu aturan, karena ada banyak (perbedaan) pemahaman tentang situasi tersebut,” tambah pembalap Aprilia tersebut.

Baca Juga: KACAU, Tunjangan Sertifikasi Guru Pantas Belum Cair, Ternyata Ini Masalahnya

“Mungkin dengan pemahaman yang lebih baik, segalanya bisa membaik. Tetapi saya dapat membayangkan bahwa saat ini para steward memiliki pekerjaan yang sangat rumit dan sulit untuk ditingkatkan,” pungkas pembalap dari Spanyol itu.***

 

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Tags

Terkini

Terpopuler