Penasehat Medis Jepang soal Olimpiade Tokyo 2020 di Tengah Pandemi: Itu Tak Normal

- 2 Juni 2021, 18:51 WIB
Logo Olimpiade Tokyo 2020. Penasehat Medis Jepang menyebut tidak wajar untuk menggelar Olimpiade Tokyo 2020 di tengah pandemi Covid-19.
Logo Olimpiade Tokyo 2020. Penasehat Medis Jepang menyebut tidak wajar untuk menggelar Olimpiade Tokyo 2020 di tengah pandemi Covid-19. /Reuters/Issei Kato

PR SOLO RAYA - Dalam waktu sekira satu bulan lagi, pesta olahraga terbesar di dunia Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar pada Juli 2021 nanti.

Namun, tidak sedikit adanya kritik terhadap ajang tersebut karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.

Penasihat medis paling senior di Jepang mengatakan bahwa menjadi tuan rumah olimpiade selama merebaknya virus Corona di negara itu ada tidak normal.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Solo 3 Juni 2021, Catat Waktunya

Hal tersebut diketahui sebagaimana dikutip dari PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Channel News Asia.

Dia menambahkan hal tersebut menjadi salah satu peringatan terkuat tentang risiko dari ajang olimpiade yang nantinya bisa jadi bermasalah.

Dokter mengatakan olimpiade yang sempat ditunda dari tahun lalu itu akan membebani sistem perawatan kesehatan yang sudah memasuki rekor angka dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Tanggapi Karyawan yang Sakit, dr. Tirta Beri Saran SOP yang Simpel

Menurut Reuters, hanya 2,7 persen orang Jepang yang telah menyelesaikan vaksinasi meskipun kasus baru di Jepang juga mulai sedikit.

Penasihat medis Shigeru Omi mengatakan bahwa penyelenggara harus menjelaskan kepada publik mengapa mereka bersikeras menggelar kegiatan itu di tengah pandemi.

"Itu (sesuatu yang) tidak normal mengadakan olimpiade dalam situasi seperti ini," ucap Omi kepada komite parlemen.

Baca Juga: Spoiler My Roommate is a Gumiho Episode 3, Shin Woo Yeo dan Lee Dam Berkencan?

Beberapa waktu lalu, jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang di Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade.

Mereka prihatin dengan puluhan ribu atlet, ofisial, dan media yang turun ke negara itu, sedangkan keadaan darurat di Tokyo dan daerah lain diperpanjang hingga 20 Juni 2021.

"Jika kita akan mengadakan olimpiade dalam keadaan seperti ini. Maka saya pikir itu adalah tanggung jawab penyelenggara olimpiade,” ujar Omi.

Baca Juga: Sebut Raffi Ahmad Kerap Pergi ke Depok Jam 3 Pagi, Begini Kata Kiky Saputri dan Reaksi Mama Rieta

“(Tanggung jawab penyelenggara) untuk mengurangi skala acara dan memperkuat langkah-langkah pengendalian virus corona sebaik mungkin," tuturnya menyambungkan.

Komentar tajam Omi yang bernada lembut itu sangat kontras dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan pada penyelenggara.

Sebelumnya, negara itu telah meyakinkan dunia bahwa mereka dapat menggelar olimpiade yang aman dan terjamin kesehatannya.

Baca Juga: Sinetron Suara Hati Istri Tuai Kontroversi, KPI Beberkan Indosiar Akan Ganti Pemeran Zahra

Seorang pejabat senior Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang bertanggung jawab menyelenggarakan olimpiade membuat marah publik Jepang pada bulan Mei 2021 lalu/

Dia mengatakan bahwa olimpiade tetap akan dilaksanakan bahkan jika Tokyo berada dalam keadaan darurat Covid-19 sekalipun.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x