Digelar di Tengah Pandemi, Pemerintah Jepang Berjanji Olimpiade Tokyo 2020 Akan Aman

- 16 Juni 2021, 19:30 WIB
Pemerintah Jepang menjanjikan Olimpiade Tokyo 2020 akan aman saat diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19.
Pemerintah Jepang menjanjikan Olimpiade Tokyo 2020 akan aman saat diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19. /Reuters

PR SOLO RAYA - Dalam waktu dekat, ajang pesta olahraga terakbar sedunia, Olimpiade Tokyo 2020, akan dibuka pada 23 Juli 2021.

Terkait hal itu, acara tersebut juga sempat menuai polemik dari berbagai kalangan karena pergelaran empat tahunan itu digelar di tengah Pandemi Covid-19.

Belum lama ini, Pemerintah Jepang berjanji bahwa Olimpiade Tokyo 2020 akan aman dan terjamin dalam cetak biru ekonominya yang akan keluar pada Jumat, 18 Juni 2021.

Baca Juga: Tolak Stasiun TV yang Ingin Siarkan Pernikahan, Manajer Rizky Billar: Kita Bayar Mereka Buat Jauhin

Hal ini diumumkan Pemerintah Jepang sebagaimana dikutip dari PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Channel News Asia.

Sebelumnya Pemerintah Jepang hanya menyerukan agar Olimpiade Tokyo 2020 nanti akan meninggalkan sejarah dan warisan dari pergelaran tersebut.

Sementara pada versi final dari rancangan draft itu, tampaknya mereka turut andil dan bertekad untuk melanjutkan pergelaran olahraga tersebut.

Baca Juga: Spoiler Drama Korea Nevertheless, Akan Segera Tayang 19 Juni 2021 Mendatang

Pada draft rancangan akhir, Yoshihide Suga selaku Perdana Menteri Jepang mengatakan bahwa dia telah mendapat dukungan pada pertemuan puncak G7 di Inggris untuk mengadakan Olimpiade Tokyo 2020.

Walaupun begitu, masih ada kekhawatiran publik bahwa hype dari acara itu bisa memburuk akibat penyebaran infeksi virus corona.

"(Kami) akan mewujudkan Olimpiade yang aman dan nyaman sekaligus menciptakan berbagai warisan maupun kenangan yang berharga," tulis draft tersebut.

Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, dan Ular Besok, 17 Juni 2021: Cinta Baru Mungkin Hadir

Menurut rancangan yang lain, Pemerintah Jepang juga akan mengklarifikasi tekadnya untuk menyelesaikan program vaksinasi pada akhir November 2021 nanti..

Mereka juga melakukan yang terbaik untuk mengekang infeksi dan menjaga ekonomi negeri sakura itu tetap stabil bagi mata pencaharan warganya.

"Kami akan memastikan pemulihan ekonomi dengan mengerahkan semua kebijakan sambil memanfaatkan investasi yang ada,” tulisnya pada draft.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 17 Juni 2021: Scorpio Harus Berhenti Jadi Tawanan Masa Lalu

“Dengan penuh tekad, kami tidak akan pernah mendorong negara Jepang kembali mengalami deflasi," tulisnya.

Pernyataan di atas juga merupakan peluang ganda investasi asing langsung di Jepang dengan target sebesar 80 triliun yen (sekiar Rp1.036 triliun) pada tahun 2030.

"Kami akan berusaha untuk membuat ukuran ekonomi 600 triliun yen (sekira Rp77.737 triliun) dan mencapai tujuan reformasi fiskal atau pemulihan ekonomi,” tulisnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil: 3.000 Kasur Baru untuk Pasien Covid-19 untuk Antisipasi Lonjakan Pascalebaran

Untuk mencapai reformasi fiskal, rancangan tersebut harus memenuhi janji pemerintah untuk mencapai surplus anggaran primer pada akhir tahun fiskal pada Maret 2026.

Kemudian, hal itu akan dinilai mengembalikan target pada akhir tahun fiskal ini dengan merincikan dampak virus corona yang melanda negara matahari terbit tersebut.

Sebelumnya, Olimpiade Tokyo 2020 seharusnya di gelar 2020 lalu, namun akibat merebak Covid-19 acara itu harus diundur setahun 2021.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x