Sejarah dan Evolusi Sistem Poin MotoGP: Ternyata Sudah Beberapa Kali Revisi

- 25 Maret 2023, 17:06 WIB
Ilustrasi MotoGP/Tangkapan Layar/motogp.com
Ilustrasi MotoGP/Tangkapan Layar/motogp.com /

Baca Juga: Kemdikbud Adakan Soft Launching Program Wirausaha Muda Kampus Merdeka

Mulai musim ini jika seorang pembalap memenangkan kedua balapan Sprint Race pada hari Sabtu dan balapan utama pada hari Minggu, maka pembalap tersebut dapat mengumpulkan 37 poin dalam satu seri balapan.

Jumlah tersebut merupakan jumlah maksimum yang bisa diperoleh seorang pembalap motoGP pada tiap seri.

Jika terjadi sesuatu pada salah satu balapan di seri tersebut, maka dengan menggunakan sistem ini mereka masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan poin akhir pekan itu.

Agak sulit membayangkan bagaimana format balapan dengan menggunakan Sprint Race yang baru. Dengan diadakannya balapan ini akan menggandakan jumlah balapan pada satu musim menjadi 42. Hal ini akan mempengaruhi hasil Kejuaraan Dunia MotoGP.

Baca Juga: 3 INFO MUDIK 2023: Gratis dari Pemprov, Cek Rute dan Caranya. Jangan Sampai Kehabisan...

Perlu diperhartikan juga pada selisih poin antara juara dengan runner-up. Dalam Sprint Race selisih poin lebih dihargai dimana juara dan runner-up adalah 25% atau 12 lawan 9.

Sedangkan, dalam balapan utama yang diadakan pada hari minggu selisih poin adalah 20% atau 25 lawan 20.

Sistem penilaian kejuaraan terus berkembang dari awal kejuaraan MotoGP diadakan hingga tahun 1993. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa sistem ini adalah yang paling lama bertahan dalam kejuaraan.

Pada tahun 1949 sistem yang diadopsi adalah memberikan poin kepada lima finish teratas, masing-masing 10-8-7-6-5 dan 1 poin tambahan untuk pembalap yang meraih Fastest Lap selama balapan berlangsung.

Halaman:

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x