Sachsenring adalah peluang terbaik bagi Marc Marquez. Di lintasan ini dirinya tidak terkalahkan selama sembilan kali berturut-turut. Tapi, tampaknya kemampuannya tidak terfasilitasi dengan baik oleh RC213V tunggangannya.
Namun, kemampuan yang luar biasa tanpa didukung kendaran yang memadai hanyalah sebuah ketimpangan belaka. Honda tidak bisa memberikan motor seperti yang dia minta.
Jatuh demi jatuh yang dialami oleh dirinya dan rekan setimnya menunjukkan betapa sulitnya mengendalikan RC213V ini ketika di tikungan. Marc Marquez dan Joan Mir rekannya sudah memberikan masukan ini kepada tim, namun belum ada perubahan.
Mungkin dengan begini Marc Marquez akan lebih mantab memikirkan masa depan dirinya ketika kontrak dirinya dengan Repsol Honda telah habis.
Karena dirinya merasa sudah tidak bisa berpacu dengan maksimal dengan Honda lagi. Kita tunggu saja tahun depan kemana Marquez akan bertandang.***