Perbedaan Harapan Dan Angan-Angan Menurut Gus Miftah

13 Desember 2021, 10:44 WIB
Gus Miftah 'Ngamuk', Tanggapi Aksi Bejat Herry Wiryawan Perkosa 12 Santriwati, Ingatkan Soal Surga /Instagram/@gusmiftah

 

BERITASOLORAYA.com - Manusia hidup selalu memiliki sebuah harapan dan mimpi yang dicitakan.

Harapan itulah yang membuat manusia bersemangat untuk meraihnya, mewujudkannya supaya terlaksana.

Namun pernahkah diketahui, bahwa terkadang manusia sedang tidak berharap akan tetapi hanya berangan-angan.

Keduanya merupakan dua hal yang sebenarnya memiliki perbedaan secara mendasar. Sebaiknya pahami dulu makna dari harapan dan angan-angan agar tidak terjebak dalam kehidupan.

Baca Juga: AS Terjangkit 50 Juta Kasus Covid-19 varian Delta Ditengah Omicron

Salah satu ulama Nusantara, Gus Miftah, melalui postingan di akun Instagram pribadinya @gusmiftah menjelaskan perbedaan harapan dan angan-angan, pada Jumat, 03 Desember 2021.

Menurut pengasuh Ponpes Ora Aji ini terdapat satu kalimat dalam kitab al-Hikam yang menjelaskan perbedaan harapan dan angan-angan.

“Bedakan antara harapan dan angan-angan. Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandary, yang namanya harapan itu adalah satu keinginan yang diwujudkan dengan amal dan perbuatan, ada eksekusi ada aksi untuk mewujudkan apa yang kita mau, ini namanya harapan,” jelas Gus Miftah.

Seringkali kita salah dalam mengartikan keduanya, sebab yang lazim diketahui antara harapan dan angan-angan ini merupakan suatu keinginan yang pasti dimiliki semua manusia.

Harapan akan terwujud manakala dibarengi dengan suatu usaha yang gigih serta tidak hanya berpangku tangan dengan mengharapkan Tuhan yang akan menyelesaikannya.

“Kalau kemudian kita punya keinginan tetapi tidak ada amal dan perbuatan itu namanya bukan harapan tapi angan-angan,” imbuh Gus Miftah.

Tidak jarang ditemui ada sosok yang punya banyak keinginan akan tetapi aksinya nol, merasa punya sejuta mimpi dalam hidup tetapi tidak pernah ada usaha kuat dalam dirinya untuk mewujudkan.

“Jadi kalau kamu pengen jadi orang besar dan kaya umpamanya, tapi belajar nggak mau, kerja nggak mau, dagang nggak mau, bisnis nggak mau, pekerjaannya tidur, begitu bangun bikin status WA akan indah pada waktunya,” pungkas Gus Miftah.

Manusia memiliki Tuhan yang Maha Kuasa, namun takdir yang dimiliki manusia juga merupakan hasil dari usahanya sendiri.

Sebab sesuai dengan petuah dalam Islam, bahwa “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali jika dia mau merubahnya sendiri".

Baca Juga: Lebih Dekat dengan Gronya Somerville, Pebulutangkis Cantik yang Memikat Kevin Sanjaya

Sukses, gagal, pintar, bodoh, adalah suatu hal yang masih bisa terus diperjuangkan dan diubah. Selagi manusia memiliki semangat juang yang tinggi untuk melawan kemalasan dalam dirinya, dia pasti bisa berhasil.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Instagram @gusmiftah

Tags

Terkini

Terpopuler