BERITASOLORAYA.com – Program Beasiswa Indonesia Bangkit atau BIB 2023 akan segera dibuka pendaftarannya. Program BIB 2023 adalah sebuah program beasiswa yang dikelola oleh Kemenag dan LPDP. Program BIB 2023 antara Kemenag dan LPDP dikabarkan akan dibuka pendaftarannya bulan April ini. Saat ini, Kemenag dan LPDP tengah melaksanakan finalisasi terkait pedoman beasiswa ini.
Pedoman BIB 2023 yang sedang difinalisasi oleh Kemenag dan LPDP mencakup biaya, kriteria perguruan tinggi, syarat penerima serta jenis beasiswa yang akan dibuka pendaftarannya sesuai ketentuan LPDP.
Program BIB 2023 ditujukan untuk pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi baik S-1, S-2, maupun S-3. Program beasiswa kolaborasi Kemenag dan LPDP juga diperuntukkan bagi non-degree, yakni PPG.
Program BIB 2023 beasiswa dari Kemenag dan LPDP tersebut juga bisa diikuti oleh dosen untuk sertifikasi dosen, peningkatan kompetensi dosen pemula, pelatihan moderasi beragama, dan lain-lain.
Adanya program BIB 2023 dari Kemenag dan LPDP memunculkan harapan untuk meningkatkan kualitas guru dengan studi lanjut S-2 atau S-3. Direktur GTK Madrasah ingin kuota beasiswa bagi guru madrasah lebih banyak.
Direktur GTK Madrasah berujar bahwa ia sendiri yang bakal melakukan sosialisasi program BIB 2023 untuk para guru di Indonesia agar dapat mengikuti program beasiswa dari Kemenag dan LPDP ini.
Selanjutnya, Abdullah Faqih selaku Sekretaris PMU BIB mengungkapkan harapannya agar program BIB 2023 dapat dibuka pada minggu kedua bulan April 2023.
“Saya minta kepada teman-teman PMU untuk tetap semangat, melengkapi berkas-berkas pendaftaran dan persiapan yang dipandang perlu,” ujarnya dalam rapat koordinasi review pedoman BIB 2023 yang dikutip BeritaSoloRaya.com dari laman resmi Kemenag.
Sementara itu, Kemenag dan LPDP menyiapkan anggaran untuk program BIB 2023 sebesar Rp648 miliar. Ruchman Basori selaku Ketua PMU BIB Kemenag berharap pengelolaan beasiswa ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Ia berharap program BIB 2023 menjadi lebih sistematis dan memiliki dimensi yang luas sebab Kemenag dan LPDP mempunyai persiapan cukup dan pengalaman secara lebih baik.
Kasubdit Bina Guru MI dan MTS GTK berujar dana pendidikan yang ada pada LPDP meningkat terus tiap tahun. Ia mengungkapkan bahwa dana LPDP saat ini Rp120 triliun padahal awalnya hanya Rp1 triliun.
Baca Juga: WOW, Keluarga PNS Bisa Dapatkan Uang Rp4 Juta dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Alasannya Adalah...
“Semoga yang dialokasikan kepada Kemenag semakin banyak,” ujar Kasubdit Bina Guru MI dan MTS GTK.
Ia juga mengharapkan pengelola BIB Kemenag agar lebih profesional dengan berbasis data secara akurat untuk menyasar penerima beasiswa kolaborasi dengan LPDP di lingkungan Kemenag.***