Cara Mendidik Anak dengan Rumus 7 kali 3, Ala Ali bin Abi Thalib

- 5 Januari 2022, 19:26 WIB
Ilustrasi ibu mendidik anak
Ilustrasi ibu mendidik anak /Arah Kata

BERITASOLORAYA.com - Mendidik anak adalah tugas dan kewajiban dari setiap orang tua.

Sebagai orang tua sangat perlu untuk memperhatikan bagaimana cara mendidik anak yang sesuai dengan perkembangannnya.

Mendidik anak bukan sekedar memberi ia makan yang cukup atau membelikan ia barang-barang yang ia butuhkan, tetapi lebih dari itu.

Baca Juga: Inilah Cara Mendidik Kemandirian Anak Sejak Dini, Nomor 6 Jarang Dilakukan oleh Orang Tua

Mendidik anak juga juga bukan hanya proses yang sebentar atau ketika ia berumur anak-anak saja, tetapi kewajibannya adalah jangka panjang.

Cara mendidik anak yang bagaimana yang orang tua saat ini lakukan ? Sudahkah ideal pendidikan yang orang tua berikan.

Setiap orang tua harus tahu, bahwa proses mendidik anak adalah proses yang akan dipetik hasilnya nanti saat ia dewasa atau bahkan sedari sekarang.

Baca Juga: Aktris Kim Mi Soo Pemain “Snowdrop” Meninggal Dunia, Berikut Daftar Drama yang Pernah Diperankan

Apapun jenis pola asuh pendidikan orang tua, hal yang menjadi penting adalah bagaimana orang tua belajar, bertumbuh dan berproses bersama anak. Karena sejatinya semua manusia hanyalah pelajar seumur hidupnya.

Kali ini akan dibahas mendidik anak dengan rumus 7 × 3 ala Alin bin Abi Thalib. Simak penjelasan berikut ini,

Baca Juga: Kim Mi Soo Meninggal Mendadak, Penggemar Snowdrop: Rest In Peace Eonnie

7 tahun pertama (usia 0 – 7 tahun)

Menurut Ali bin Abi Thalib, tujuh tahun pertama dalam mendidik anak ibaraatkan dan perlakukan anak layaknya mereka raja.

Maksudnya ialah orangtua sebaiknya ‘melayani’ anak disertai sikap yang lemah lembut, tulus dan sepenuh hati.

Tetapi, melayani ini bukan berati harus memanjakan anak. Tetaplah bersikap tegas dengan tetap penuh kasih sayang.

Baca Juga: Kim Mi Soo Pemain Snowdrop Meninggal, Cuitan Netizen: Karakter yang Cuek Pas Nonton Bakal... 

Jika ingin menasihati atau mengarahkan anak suatu hal, gunakanlah bahasa sederhana yang mudah dimengerti serta tanpa perlu menggunakan kekerasan.

Anak seusia ini, mereka akan menghabiskan banyak waktu untuk eksplorasi sehingga mereka cenderung senang bermain.

Bayangkan saja mereka adalah manusia yang baru melihat dunia ini, sehingga orang tua perlu memahami bahwa ia sedang mengenal dunia ini.

Baca Juga: Kim Mi Soo Pemain Snowdrop Meninggal, Cuitan Netizen: Karakter yang Cuek Pas Nonton Bakal... 

Maka, hal ini sangat wajar dan sebaiknya orangtua terus mendampingi untuk membantu stimulasi tumbuh kembang anak.

Selain itu,  karena anak usia ini baru saja mengenal dunia yang merupakan hal yang baru, perlu diketahui juga bahwa anak akan banyak meniru orang lain di sekitarnya. Jadi, berikanlah anak teladan yang baik. 

Baca Juga: Inilah 10 Webtoon Populer yang Cocok untuk Penyuka Aksi

7 tahun kedua (usia 7 – 14 tahun) 

Pada usia ini, anak mulai diajarkan soal kewajiban, tanggung jawab dan konsekuensi. Pada usia ini anak bisa dikenakan berbagai macam aturan yang berisi kewajiban dan larangan sehingga dapat mendukung rasa tanggung jawab mereka.

Selain itu, tetapi orang tua tetap harus memberikan hak anak secara proporsional. Itu juga bagian dari dari mencontohkan tanggung jawab.

Misal kewajiban yang dapat diberikan orangtua adalah berupa ajaran agama. Seperti kewajiban menjalanakan salat lima waktu.

Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Runtuh - Feby Putri feat Fiersa Besari, Tak Perlu Khawatir Ku Hanya Terluka

7 tahun ketiga (usia 14 – 21 tahun)

Tujuh tahun ketiga terakhir yang dimaksud adalah saat anak telah akil baligh. Pada usia ini orangtua dianjurkan untuk memperlakukan anak layaknya sahabatnya.

Hal ini karena anak semakin bertumbuh besar dari masa kanak-kanak menuju remaja dan menjadi dewasa.

Bersikaplah seperti sahabat sehingga mereka dapat terbuka dalam segala hal pada oranguta.

Baca Juga: 5 Cara Agar Anak Merasakan Kasih Sayang Orang Tuanya: Menilik Perasaan Anak melalui Sudut Pandang Guru BK

Bisa dengan ajak mereka berdiskusi banyak hal, yang akan menambah wawasan karena adanya perbedaan zaman dengan anak.

Yang dapat menimbulkan pandangan dan pengalaman baru bagi anak maupun orangtua.

Dengan saling berdiskusi ini, sambil ajarkan mereka tentang tanggung jawab yang lebih besar sebagai arahan untuk menghadapi kehidupan di masa mendatang.

Baca Juga: Ada V BTS, Ini 5 Laki-Laki Tampan yang Pernah Dekat dengan Jennie Blackpink

Bantu mereka juga untuk menemukan potensinya, dan mengembangkannya, arahkan anak sebagai sosok yang percaya diri, pemberani, serta bertanggung jawab.

Disamping itu latihlah mereka untuk menjadi anak yang mandiri karena mereka tidak bisa selalu bergantung pada orangtua , teman atau orang lain.***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah