Pengertian dan Kisah Sejarah Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad Diperintahkannya Syariat Sholat

- 2 Februari 2022, 09:27 WIB
Ilustrasi Isra' Mi'raj yang dilalui Nabi Muhammad SAW dalam semalam.
Ilustrasi Isra' Mi'raj yang dilalui Nabi Muhammad SAW dalam semalam. /Pixabay/xusenru

BERITASOLORAYA.com - Isra Miraj adalah salah satu hari penting di dalam islam. Persitiwa ini terjadi di bulan Rajab.

Isra Miraj adalah perjalanan penting yang dialami Nabi Muhammad SAW dengan waktu hanya semalam.

Dan dari perjalanan itulah, beliau mendapat perintah sholat dari Allah.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Mengganti Puasa Di Bulan Rajab Dapat Pahala Double

Dikisahkan sejarah Isra Miraj dengan sebuah perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langit ke-7, dimana Nabi Muhammad mendapat perintah melaksanakan sholat oleh Allah.

Hingga akhirnya menjadi kewajiban bagi seluruh ummat muslim.

Selain dari peristiwa diperintahkannya sholat, terdapat pula berbagai cerita Nabi bertemu dengan para Nabi lainnya, sebelum Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Lanjutan Kisah All Of Us Are Dead, Wabah Zombie Mengancam Nyawa Part 4

Pengertian Isra Miraj

Secara bahasa, Isra Miraj bermakna berbeda. Isra ialah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsha di Yerussalem.

Sedangkan, Miraj adalah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh. Dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah sholat tadi.

Baca Juga: Baim Wong Kaget, Harta Raffi Ahmad Mencapai Angka Triliunan: Bisa Beli Semua Rumah di Andara

Latar Belakang Isra Mi'raj

Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad oleh Allah dicantumkan dalam Q.S Al-Isra ayat 1: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (Kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat”.

Diketahui Isra Miraj terjadi setelah tahun kesedihan Nabi (Ammul Huzni), yakni ketika Nabi Muhammad SAW kehilangan istri tercintanya, Khadijah dan paman sekaligus pelindung Nabi, Abu Thalib.

Isra Miraj, Allah hadirkan untuk Nabi sebagai hiburan setelah melepas kepergian dua orang yang sangat dicintai dan sangat banyak berjasa dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Danar X Factor Indonesia Taklukkan Panggung Gala Show 2, Judika: Kamu Harusnya Sudah Punya Album

Kisah perjalanan Isra Miraj

Pada malam hari sebelum mengalami Isra Miraj, selepas waktu isya, Nabi Muhammad tidur di dalam Kabah.

Saat itulah Jibril datang dan membangunakn Nabi sampai tiga kali. Oleh Jibril, Nabi pun diantarkan menuju buraq.

Buraq adalah sejenis hewan, tingginya lebih tinggi daripada himar (keledai) dan lebih pendek dari baghal. Hewan buraq ini memiliki sayap, berwarna putih susu.

Baca Juga: 11 Syarat dan Jadwal Pencairan Dana Bos serta BOP, Berbeda dengan Tahun Lalu

Dalam perjalanan menuju Baitul Maqdis, Nabi Muhammad melewati beberapa kali pemberhentian, yaitu di Madinah, Madyan (tempat berteduhnya Nabi Musa saat dikejar oleh Firaun), Bukit Sinai (tempat Nabi Musa menerima wahyu), dan Betlehem (tempat kelahiran Nabi Isa).

Sesampainya Nabi tiba Masjidil Aqso, beliau disambut oleh para Nabi. Mereka telah Allah perintahkan untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.

Kemudian mereka melaksanakan sholat berjamaah dan Rasulullah yang menjadi imam para Nabi.

Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Ilmuku oleh Alkahfinita, Puisi Ust. Iskandar Al-Warisy

Setelah Rasulullah sholat berjamaah, kemudian beliau melanjutkan perjalanan menuju langit hingga ke langit tertinggi (Sidratul Muntaha).

Ketika melewati tingkatan demi tingkatan langit, Nabi Muhammad bertemu dengan para Nabi, seperti Nabi Adam, Nabi Isa, Nabi Yusuf, Nabi Idris, Nabi Harun dan Nabi Musa.

Dan di langit menuju Sidratul Muntaha, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim.

Baca Juga: Bintang All of Us Are Dead, Cho Yi Hyun, Diminta oleh Netizen agar Lebih Sering Tampil di Drama Korea

Di langit tertinggi itu, Rasulullah diajak bertemu dengan berbicara dengan dihadapan Allah.

Pada saat itu, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk mengerjakan sholat wajib sebanyak 50 kali dalam sehari, yang diperintahkan untuk ummatnya.

Setelah mendapat perintah sholat itu, kemudian Nabi turun ke langit bawah, disana ia bertemu dengan Nabi Musa.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber: Rasulullah Tidak Pernah Tinggalkan Dua Sunnah Ini Meski Sakit

Nabi Musa bertanya, “Apa yang diwajibkan Rabbmu untuk ummatmu?” Rasulullah pun menjawabnya sesuai dengan perintah yang Allah berikan.

Mendengar jawaban Rasulullah, Nabi Musa pun menyarankan agar Rasulullah menghadap kembali kepada Allah untuk minta diringankan karena ummat Rasulullah pasti tak akan mampu melakukan kewajiban sholat 50 waktu sholat itu.

Baca Juga: Doa Menyambut Bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan yang Istimewa. Simak Penjelasan Buya Yahya

Rasulullah pun mengikuti saran Nabi Musa. Beliau menghadap Allah kembali untuk meminta meringankan shalat.

Setiap menghadap kepada Allah, maka berkuranglah lima demi lima, sampai pada lima waktu sholat.

Tetapi kendati demikian, Nabi Musa masih menyarankan untuk mengurangi kembali lima waktu sholat tersebut.

Baca Juga: Habib Novel Alaydrus: 2 Surat Pendek Ini Dapat Menangkal Dan Menyembuhkan Sihir. Kombinasikan Dengan Al-Ikhlas

Namun Nabi Muhammad merasa malu kepada Allah. Dan sampailah kewajiban lima waktu sholat ini kepada ummatnya.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: YouTube Deni Frey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah