“Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab penyakit hepatitis akut. Hasil pemeriksaan laboratorium di luar negeri menunjukkan bahwa tidak ditemukan virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E sebagai penyebab penyakit ini.
Hasil lab juga menunjukkan bahwa 74 kasus di luar negeri terdeteksi Adenovirus dan setelah dilakukan tes molekuler teridentifikasi sebagai F type 41,20 kasus terdeteksi SARS-CoV2 sementara 19 kasus lainnya terdeteksi ko-infeksi SARS-CoV-2 dan Adenovirus,” kata Kemenkes.
Selain itu, Kemenkes juga menyampaikan pencegahan hepatitis akut yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya pencegahan yakni:
- Rutin cuci tagan pakai sabun
- Cuci seluruh bahan makanan hingga bersih
- Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
- Tidak bergantian alat makan
- Hindari kontak dengan orang sakit
- Jaga kebersihan
- Disiplin prokes
Sementara itu, Kemenkes mengajak agar seluruh masyarakat tetap waspada terhadap penyakit hepatitis akut.
“KemenkesRI mengeluarkan Surat Edaran yang meminta semua pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dengan meningkatkan kewaspadaan dengan memperkuat aktivitas surveilans kepada masyarakat dan meningkatkan aktivitas promotif preventif dengan menggiatkan pola hidup bersih dan sehat,” kata Kemenkes.***