BERITASOLORAYA.com – Guru maupun tenaga pendidik dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar supaya sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Dalam kebutuhan belajar peserta didik, modul ajar ini dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan. Biasanya komponen modul ajar dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran.
Beberapa komponen modul ajar dapat ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan yang berlaku. Dalam proses belajar mengajar, memang komponen modul ajar memiliki peranan yang penting.
Sebagaimana informasi yang didapatkan oleh BeritaSoloRaya.com, modul ajar terdiri dari beberapa komponen. Beberapa komponen dalam modul ajar yang berguna dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut.
- Informasi Umum, terdiri dari:
- Identitas sekolah.
- Kompetensi awal.
- Profil Pelajar Pancasila.
- Sarana dan prasarana.
- Target peserta didik.
- Model pembelajaran yang digunakan.
- Komponen Inti, terdiri dari:
- Tujuan pembelajaran.
- Pemahaman bermakna.
- Pertanyaan pemantik.
- Persiapan pembelajaran.
- Asesmen.
- Pengayaan dan remedial.
- Refleksi peserta didik dan guru.
- Lampiran, terdiri dari:
- Lembar kerja peserta didik.
- Bahan bacaan guru dan peserta didik.
- Glosarium.
- Daftar Pustaka.
Modul ajar merupakan sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, serta pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik sehingga memang ada beberapa komponen yang menyusunnya.
Penyusunan komponen dalam modul ajar ini sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, serta berbasis perkembangan jangka panjang.
Baca Juga: Kenali, Ini Beberapa Perbedaan Antara Asesmen Formatif dan Sumatif