Network
BERITASOLORAYA.com- Ada informasi penting untuk guru SD di satuan pendidikan terkait dengan rencana ke depan.
Pada rencana ke depan, guru SD di satuan pendidikan dimungkinkan untuk wajib memiliki skill bahasa Inggris.
Rencana untuk guru SD tersebut disampaikan oleh Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pada saat Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Kemdikbud Ristek, pada Kamis, 10 November 2022 lalu.
Pada Raker tersebut, Nadiem menyampaikan bahwa bahasa Inggris merupakan skill yang paling menguntungkan untuk masa depan.
Baca Juga: Seragam Sekolah SD hingga SMK tentang Pakaian Adat, Nadiem Makarim Klaim Tidak Pernah Paksa Sekolah
“Kalau saya bisa pilih mungkin satu hal yang sudah pasti akan menguntungkan anak di masa depan itu adalah bahasa Inggris,” kata Nadiem, sebagaimana dikutip BeritaSoloRaya.com dari kanal YouTube Komisi X DPR RI Channel, pada Kamis, 10 November 2022.
Selain itu, Nadiem juga mengatakan bahwa skill bahasa Inggris akan memberikan dampak yang sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi.
Ditambah lagi dengan memiliki skill bahasa Inggris juga akan memudahkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan.
“Gak ada ruginya, akan selalu menambah prospek ekonomi, kemungkinan pekerjaan dan lain-lain,” kata Nadiem.
Baca Juga: Pada PPPK 2022, Guru Sekolah Swasta Ditarik ke Negeri, Begini Jawaban Nadiem Makarim: Seolah-olah...
Di samping itu, Nadiem menyampaikan bahwa pihaknya yaitu Kemdikbud Ristek tengah memikirkan solusi untuk dapat meningkatkan SDM bagi guru bahasa Inggris.
“Yang kami sedang perdebatkan dan didiskusikan secara internal adalah bagaimana caranya kita meningkatkan kapasitas SDM pengajar bahasa Inggris,” kata Nadiem.
Dalam hal ini, Nadiem juga menyampaikan bahwa hal yang mungkin saja apabila ke depan bagi guru SD diwajibkan untuk memiliki skill bahasa Inggris.
“Karena kalo misalnya harus memaksa guru SD harus sekarang wajib bahasa Inggris, itu bisa saja pengaturannya itu sangat mudah,” kata Nadiem.
Meski demikian, Nadiem turut mengkhawatirkan apakah nantinya untuk guru SMP dan SMA dapat terpenuhi jumlahnya untuk menjadi guru bahasa Inggris.
“Masalahnya adalah apakah ada cukup pengajar, apakah sekarang pengajar di SMP dan SMA itu kompetensinya mencukupi untuk bisa benar-benar melatih bahasa Inggris,” kata Nadiem.
Nadiem pun mengatakan bahwa Kemdikbud saat ini tengah mencarikan celah agar bahasa Inggris bisa menjadi fokus yang lebih kuat lagi.***
