BERITASOLORAYA.com – Saat ini, implementasi Kurikulum Merdeka dan insersi moderasi beragama sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi para guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Hal itu membuat para guru diharuskan mempu mengasah nalar kritis siswa didik secara blended learning selama proses pembelajaran.
Dikatakan secara langsung oleh Direktur PAI Amrullah bahwa guru PAI dituntut supaya terus meningkatkan kompetensi untuk mampu merespons dengan cepat perkembangan dunia pendidikan dalam implementasi kurikulum merdeka.
Baca Juga: Indonesia Terkena Sanksi FIFA setelah Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, karena Menolak Israel?
“Saya berharap para GPAI untuk terus meningkatkan kompetensinya,” kata Amrullah dalam kesempatan sambutan acara penguatan pembelajaran PAI SMA/SMK/SMALB Berbasis Blended Learning secara daring pada Rabu, 5 April 2023.
Amrullah juga meminta guru agar mampu memiliki paradigma baru dalam proses pembelajaran sehingga bisa memberikan ruang yang lebih besar bagi siswa untuk melakukan transfer of knoledge kepada semua elemen dalam kelas.
Dengan begitu siswa bisa mengasah cara berpikir kritis (critical thingking).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sub Direktorat PAI jenjang SMA/SMALB dan SMK, Adib Abdusshomad juga mengatakan jika guru PAI harus mampu menguasai digitalisasi informasi.
Adib berpendapat bahwa guru PAI berperan penting dalam membentuk pola pikir dan kompetensi digital yang mendukung efektivitas pembelajaran.
Berkaitan dengan hal ini, metode blended learning (offline dan online) dianggap tepat untuk diterapkan di era digitalisasi informasi dan komunikasi ini.
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Kemenag, kompetensi itu dapat memperkokoh kompetensi guru penggerak yang mengintegrasikan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
"Selain meningkatkan kapasitas personal, jangan pernah memutuskan tali silaturahmi karena kita di masa depan akan butuh bantuan kawan-kawan lama kita. Kompetensi pedagogik, profesi, pribadi, dan sosial harus menyatu dalam diri guru penggerak," kata Kasubdit.
Dalam acara yang diselenggarakan pada tanggal 4 sampai 6 April 2023 ini menyajikan berbagai materi bagi guru PAI.
Baca Juga: Berupaya Entaskan Honorer Jadi ASN, Daerah Ini Buka Penerimaan Seleksi PPPK 2023 untuk Tenaga Teknis
Diantaranya PAI dalam Kurikulum Merdeka dan Penyusunan Modul Ajar, Urgensi Paradigma Jalan Tengah dalm Memperkuat DNA Islam Wasathiyah, PPKB dan Kompetensi Guru PAI Abad 21: Tantangan dan Solusi ke Depan, Metode Pembelajaran PAI Berbasis Blended Learning: Teori dan Praktik, Best Practice Manajemen Tata Kelola Kegiatan MGMP PAI SMA/SMK, serta Posisi dan Peran Strategis PAI dalam Implementasi Profil Pelajar Pancasila.***