Dengan beragamnya keyakinan yang dianut peserta membuktikan bahwa UM-PTKIN terbuka untuk semua agama, tidak dikhususkan untuk agama tertentu saja (Islam).
“Ini membuktikan bahwa UM-PTKIN bersifat inklusif dan terbuka bagi semua agama,” kata Ketua Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN.
Baca Juga: 3 HARI LAGI, Guru Semua Jenjang Bersiap Terima Gaji ke 13 dan Tanggal 5 Juni Ada Uang Ini...
Sementara, bila dikelompokkan berdasarkan jenis kelaminnya, peserta UM-PTKIN serentak tahun 2023 didominasi oleh peserta perempuan sebesar 63 persen, dan peserta laki-laki sebesar 37 persen.
Kemudian Imam juga mengungkapkan bahwa sebanyak 79 peserta difabel yang mengikuti UM-PTKIN serentak tahun ini.
Lebih rincinya, sebanyak 22 peserta tunadaksa, 29 peserta tunagrahita, 16 peserta tunanetra, 14 peserta tunarungu, dan satu peserta tunawicara.
Baca Juga: PNS Boleh Berpoligami? Simak Keterangan Selengkapnya Berikut Ini, Awas, Jangan Sampai Salah Paham!
Dituturkan oleh Imam, bahwa untuk para peserta difabel UM-PTKIN tersebut akan mendapatkan pendampingan dari panitia.
“Untuk peserta difabel, panitia akan melakukan pendampingan,” tuturnya.
Melihat dari komposisi peserta UM-PTKIN, Menag turut menyampaikan bahwa UM-PTKIN dapat diikuti oleh seluruh peserta dari berbagai suku, asal daerah, maupun penyandang disabilitas ataupun tidak.