Secara Onsite, Tiga peserta berkebutuhan khusus Ikuti UM-PTKIN di UIN Sunan Gunung Djati

- 7 Juni 2023, 18:59 WIB
Tiga peserta calon mahasiswa difabel melaksanakan UM-PTKIN di UIN Sunan Gunung Djati
Tiga peserta calon mahasiswa difabel melaksanakan UM-PTKIN di UIN Sunan Gunung Djati /Kemenag/

BERITASOLORAYA.com - Suasana Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keislaman Negeri (UM-PTKIN) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung agak berbeda. Sebab sebanyak tiga orang calon mahasiswa berkebutuhan khusus mengikuti ujian masuk pada Senin, 29 Mei hingga Selasa, 6 Juni 2023.

Ketiganya mengikuti Ujian Sistem Seleksi Elektronik (SSE) menggunakan komputer yakni PC/Laptop yang disediakan panitia bertempat di gedung Lecture Hall (LH), UIN Sunan Gunung Djati dan mendapatkan pelayanan yang berbeda.

Terkait pelaksanaan UM-PTKIN di UIN Sunan Gunung Djati onsite, hal itu dijelaskan oleh Kepala Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Dr. M. Erihadiana, M.Pd.

Ia mengatakan pelaksanaan seleksi UM-PTKIN menggunakan aplikasi Sistem Seleksi Elektronik (SSE) yakni ujian menggunakan komputer (PC/Laptop) yang telah disediakan panitia di ruang yang ditentukan.

Baca Juga: CATAT, Kapasitas Kursi Ujian Mandiri UGM 2023 Terbatas, Lihat Info Materi Tes dan Catat Hal Penting Ini

Untuk UM-PTKIN tahun ini 2023 juga dilaksanakan melalui metode online-onsite yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 29 Mei hingga 8 Juni.

Dr. M. Erihadiana juga mengikuti arahan Kementerian Agama dengan menyukai PTKIN Sunan Gunung Djati Bandung menjadi tempat yang ramah kepada peserta berkebutuhan khusus, dan memberikan pelayanan terbaik bagi mereka.

"Kemarin ada dua peserta atas nama Muhammad Sheva Aidan Irawan, tuna rungu (tuli), Riani Nur Fatimah, tuna daksa (lumpuh) dan besok satu, atas nama Mhd Iqbal Hasugian, tuna netra (buta)," ujar Ketua PMB tersebut Senin, 5 Juni 2023.

Terkait pelaksanaan ujian setiap calon mahasiswa baru, ia menyebut Sheva yang menderita tuli mengikuti seleksi di lantai 1 Gedung LH. Ia mendapat pendampingan dari kampus. 

Baca Juga: SELAMAT! Anda yang Terdaftar di Sini Lolos Prakerja Gelombang 54, Cair Rp3,5 Juta dan Ada Tambahan Lainnya

Dr. M. Erihadiana kemudian mengatakan untuk Riani, ia tidak meminta ditempatkan di ruangan berbeda, tetapi cuma memindah posisi mouse. Riani merupakan difabel di bagian lengan kanan. Sehingga sesuai permintaannya, posisi mouse pindah ke sebelah kiri.

Keikutsertaan peserta UM-PTKIN difabel berjumlah tiga orang ini menjadi kepedulian UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan masyarakat difabel.

Sikap ini juga merupakan perwujudan  dari pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang membahas tentang setiap warga negara memiliki hak mendapatkan pendidikan yang sama.

“Kami tidak diskriminatif. Siapa pun berhak mengikuti pendidikan di UIN, PTKIN asal telah mengikuti dan memenuhi syarat serta ketentuannya,” tuturnya.

Selama mengikuti UM-PTKIN Muhammad Sheva Aidan Irawan, tuna rungu (tuli), menyampaikan pendapatnya terkait pelayanan yang dirasa sangat membantu.

Baca Juga: UPDATE, BKN Rilis Pertek NI PPPK Guru 2022 Terbaru. Cek, Ada Wilayah yang Sudah ACC, BTS, dan TMS...

"Saya merasa cukup menarik dengan pendamping baik dan juga pelayanan ujian ini sangat membantu untuk saya. Oleh karena itu, saya yakin bahwa pelayanan ini sangat lancar," tulisnya.

Terkait pelaksanaan UM-PTKIN 2023 Sheva memberi kesan jika semua subtes dapat ia kerjakan dengan lancar, namun untuk seleksi Bahasa Arab ia kurang paham. 

"Oleh karena itu, saya berusaha untuk pahamin dalam Bahasa Arab, dalam 1 soal 2 menit dan saya yakin bahwa sub tes sangat lancar," tutupnya.***

 

Editor: Syifa Alfi Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x