BERITASOLORAYA.com - Dinas Pertukaran Akademis Jerman (DAAD) melalui program Studienbrücke dapat mempermudah berkuliah di Jerman bagi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) tanpa harus mengikuti kelas penyetaraan terlebih dahulu. Berikut syarat-syarat dan daftar universitas yang dapat dipilih.
Program Studienbrücke dapat terwujud di Indonesia berkat kerjasama yang terjalin antara DAAD dengan Goethe-Institut yang tersebar di beberapa Kota besar di Indonesia.
Dalam pelaksanaan program Studienbrücke, Goethe-Institut turut berkolaborasi dengan delapan universitas yang menjadi mitra Jerman dibawah dukungan Kementerian Luar Negeri Jerman.
Keberadaan progam Studienbrücke akan sangat memudahkan masyarakat. Tanpanya, pelajar SMA wajib mengikuti kelas penyetaraan selama satu tahun untuk menempuh pendidikan di Jerman.
Disampaikan oleh Gregorius Haribudiharjo selaku Asisten Program Studienbrücke Indonesia, pelajar akan mendapatkan ilmu terkait hal-hal mendasar agar dapat langsung memulai jenjang perkuliahan.
"Program ini (Studienbrücke) meliputi kemampuan berbahasa Jerman, penguasaan bahasa kejuruan, dan budaya belajar agar peserta mampu untuk langsung memulai kuliah jenjang Sarjana di salah satu perguruan tinggi mitra, khususnya dalam bidang matematika, informatika, ilmu pengetahuan alam, teknik, atau ekonomi," ujar Gregorius Sabtu, 10 Juni seperti yang dikutip oleh BeritaSoloRaya.com dari Antara.
Program Studienbrücke akan mempersiapkan para pejalar yang hendak berkuliah ke Jerman sejak kelas 8 SMP hingga kelas 11 SMA.
Para pelajar di tiap tingkat diharuskan lulus pada tes bahasa Jerman yakni kelas 10 lulus pada tingkatan B1, akhir kelas 11 lulus pada tingkatan B2.4 paling lambat, dan pada awal kelas 12 telah tingkatan C1.1.