Apakah Konsep Digitalisasi Pendidikan Bisa Berhasil di Indonesia? Simak Informasi Lengkapnya

- 10 Februari 2024, 22:19 WIB
Konsep digitalisasi pendidikan di Indonesia diharapkan mampu terlaksana dengan baik untuk mengatasi kesenjangan pendidikan yang terjadi
Konsep digitalisasi pendidikan di Indonesia diharapkan mampu terlaksana dengan baik untuk mengatasi kesenjangan pendidikan yang terjadi /Pexels.com/faixels

BERITASOLORAYA.com - Pendidikan di Indonesia saat ini tengah mengalami transformasi signifikan melalui konsep digitalisasi secara masif.

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi di Indonesia, penerapan teknologi dalam proses pembelajaran secara digitalisasi diharapkan dapat membawa dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan.

Dikutip BeritaSoloRaya.com melalui website Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada tanggal 10 Februari 2024, Abdul Fikri Faqih selaku Wakil Ketua Komisi X DPR  mengungkapkan pendapatnya terkait konsep digitalisasi pendidikan di indonesia.

Beliau menjelaskan bahwa upaya membangun pendidikan berkualitas, terutama dalam konteks digitalisasi, bukanlah tugas yang mudah untuk diterapkan di Indonesia. Beberapa kendala kemungkinan besar akan dihadapi.

Beberapa diantaranya yaitu ketersediaan koneksi internet, listrik, keterbatasan gedung atau kelas, perpustakaan yang kurang memadai, dan terbatasnya buku penunjang pembelajaran.

Berdasarkan pendapat Abdul Fikri Faqih, memang perlu diakui bahwa konsep digitalisasi pendidikan membawa potensi besar untuk menyamakan akses dan kualitas pendidikan di berbagai daerah.

Baca Juga: TERBARU. Daya Tampung SNBT 2024 di Berbagai Program Studi Universitas Indonesia. Cek Daftarnya Berikut

Melalui platform pembelajaran digital, pelajar di daerah terpencil dapat mengakses sumber belajar yang sama dengan pelajar di kota besar. Hal ini seharusnya dapat mengurangi kesenjangan atau disparitas pendidikan yang terjadi selama ini.

Namun, terdapat sejumlah tantangan yang perlu dihadapi dan diatasi agar konsep digitalisasi pendidikan ini dapat terwujud secara merata.

Salah satu kendala utama adalah kesenjangan infrastruktur. Sebagian daerah di Indonesia masih menghadapi keterbatasan akses internet, listrik, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Tanpa adanya perbaikan masalah tersebut, terdapat risiko bahwa konsep digitalisasi pendidikan sedikit sulit untuk menciptakan pemerataan antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Selain itu, ketersediaan perangkat dan keterampilan digital menjadi hambatan lain yang perlu diatasi oleh pemerintah. 

Meskipun konsep digitalisasi pendidikan menawarkan potensi besar, tetapi apabila pelajar dan tenaga pengajar tidak memiliki akses ke perangkat atau tidak memiliki keterampilan digital yang memadai, konsep ini tidak dapat berjalan efektif.

Oleh karena itu, diperlukan investasi dalam pelatihan dan distribusi perangkat untuk memastikan kesetaraan dalam akses dan pemanfaatan teknologi.

Pemerintah bersama dengan pihak instansi terkait memiliki peran sentral dalam menanggapi tantangan untuk terealisasinya konsep digitalisasi pendidikan ini.

Baca Juga: Usai Kampanye Akbar 2024, Berikut Aktivitas yang Dilakukan Masing-masing Paslon

Perumusan kebijakan yang berpihak pada inklusivitas dan pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar adalah langkah awal yang krusial.

Selain itu, kerjasama antara sektor publik dan swasta juga dapat menjadi solusi untuk mempercepat implementasi konsep digitalisasi di seluruh pelosok Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) berusaha menciptakan ekosistem pembelajaran digital melalui Kurikulum Merdeka.

Salah satu platform digital yang dikembangkan oleh Kemdikbudristek adalah Merdeka Mengajar. Program Merdeka Mengajar dirancang untuk membantu guru, kepala sekolah, dan Dinas Pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Layanan yang ditawarkan mencakup berbagi konten pembelajaran. Selain Merdeka Mengajar, Kemdikbudristek juga telah menciptakan platform Rapor Pendidikan.

Rapor Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap kondisi literasi, numerasi, karakter siswa, dan kualitas pembelajaran terkini, sehingga kebijakan yang diambil dapat lebih tepat sasaran.

Baca Juga: Rumah Pemenangan AMIN Diduga Masih Berperkara Hukum Dengan Keluarga Tokoh Pendiri Bangsa Muhammad Yamin

Selain itu, Kemendikbudristek juga telah mengembangkan beberapa platform non akademik, seperti SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah), ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah), dan TanyaBOS.

Melalui terimplementasinya dengan baik beberapa program tersebut, pemerintah dapat berkontribusi untuk mewujudkan konsep digitalisasi pendidikan yang inklusif, merata, dan berdaya saing.

Oleh karena itu , dalam mewujudkan konsep digitalisasi pendidikan tidak hanya melibatkan peran aktif pemerintah. Namun, masyarakat juga harus mampu untuk menerima konsep baru dan beradaptasi agar setiap langkah akselerasi pendidikan yang diambil dapat memberikan manfaat secara merata.

Sehingga kedepannya, konsep digitalisasi pendidikan di Indonesia diharapkan mampu untuk terlaksana dengan baik untuk membantu anak bangsa meraih pendidikan dengan kualitas terbaik dan dapat mengatasi kesenjangan pendidikan yang terjadi.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x