Mengenal Stasiun Solo Jebres: Arsitektur Indah, Klasikan, Mewah nan Berkelas, Simak Selengkapnya

26 Mei 2023, 12:58 WIB

 

BERITASOLORAYA.com - Stasiun Solo Jebres, yang terletak di Jalan Ledoksari, Purwodiningratan, Solo, merupakan sebuah bangunan megah dengan arsitektur khas Eropa yang menawan. Menginjakkan kaki di dekat bangunan ini, kita seakan-akan terhanyut dalam suasana tempo dulu yang eksotis. 

Stasiun Solo Jebres, atau yang sering disebut sebagai Stasiun Jebres oleh penduduk setempat, memiliki daya tarik yang tak hanya terletak pada keindahan eksterior dan interior gedungnya, tetapi juga pada kisah sejarah yang menyertainya.

Itulah sebabnya banyak akun dan channel media sosial yang memilih Stasiun Jebres sebagai materi konten mereka.

Baca Juga: Diskon Hingga 31 Mei 2023, Berikut Besaran Tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing Terbaru dan Terlengkap

Sejarah mencatat bahwa Stasiun Solo Jebres mulai beroperasi pada tahun 1884, dan dibangun oleh Pemerintah Kasunanan Surakarta melalui perusahaan kereta api Hindia Belanda Staats Spoorwegen (SS).

Pada awalnya, stasiun ini dirancang untuk melayani keluarga kerajaan, bahkan salah satu ruangannya dibangun khusus sebagai ruang transit bagi keluarga Sinuhun yang ingin menggunakan kereta api. 

Hingga saat ini, Ruang Kasunanan yang diperuntukkan khusus bagi keluarga kerajaan masih terawat dengan baik.

Ruang tersebut memiliki luas yang cukup besar, sehingga para anggota keluarga kerajaan merasa nyaman ketika bertransit di ruang tersebut, baik saat berangkat maupun tiba di Stasiun Jebres.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH! TASPEN Mulai Cairkan Gaji 13 Pensiunan Bulan Juni 2023 dengan Nominal yang Bukan Kaleng-kaleng…

Pada zamannya, Stasiun Jebres menjadi stasiun favorit dan bergengsi. Dari desain bangunannya yang megah dan kesan kemewahan yang terpancar dari interior loket saja, sudah dapat terlihat bahwa Stasiun Jebres memang dirancang secara eksklusif. 

Bangunan ini memiliki tujuan yang bukan sembarangan, yaitu untuk melayani kalangan atas pada masa lalu, termasuk keluarga kerajaan, bangsawan, Gubernur Hindia Belanda, dan pejabat tinggi.

Jika mereka bepergian dengan kereta api, pasti mereka akan berangkat dan tiba di Stasiun Jebres. Stasiun ini memang diperuntukkan bagi kalangan atas pada zamannya.

Bayangkan betapa berkelasnya Stasiun Jebres pada masa itu. Karena stasiun ini sering digunakan oleh keluarga kerajaan, bangsawan, dan pejabat Belanda, semua fasilitas yang disediakan pastilah berstandar kelas satu. 

Baca Juga: Kapan Insentif Kartu Prakerja Gelombang 53 Cair? Berikut Cara Cairkan Dana Rp700 Ribu dengan Mudah

Pada masa lampau, seiring dengan pembangunan jalur kereta Solo-Madiun-Surabaya, Stasiun Jebres menjadi pusat perjalanan dari Batavia (sekarang Jakarta) ke Solo, Madiun dan Surabaya.

Namun, seiring berjalannya waktu, peran Stasiun Jebres berubah. Saat ini, Stasiun Jebres difungsikan sebagai stasiun induk untuk transportasi kereta api kelas ekonomi dengan rute Jakarta, Semarang, Solo, dan Surabaya. 

Selain melayani penumpang kereta, stasiun ini juga digunakan untuk pengiriman barang atau cargo. Selain itu, Stasiun Solo Jebres juga menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang populer di kalangan masyarakat.

Bangunan Stasiun Solo Jebres telah diresmikan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor PM. 57/PW.007/MKP/2010 dan Surat Keputusan Bupati Surakarta Nomor 646/1-R/1/2013. 

Baca Juga: MODAL KTP! Pinjaman KUR BRI Rp50 Juta Siap Cair ke Rekening, Bukan Pinjol, Aman dari Pemerintah Langsung

Hal ini menunjukkan kesadaran semua pihak akan pentingnya perawatan dan pelestarian bangunan bersejarah ini. Stasiun yang dulu menjadi kebanggaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini masih tetap terawat dengan baik, dan kesan mewah serta megahnya masih terasa saat mengunjungi Stasiun Solo Jebres.

Bangunan ini memang mengesankan dengan keindahan dan daya tariknya. Jika diperhatikan dari segi arsitektur, Stasiun Solo Jebres memiliki gaya Indische Empire yang umumnya ditemukan pada bangunan bergaya Eropa. 

Fasadnya menampilkan banyak detail lekuk dan ornamen yang dipengaruhi oleh gaya neoklasik. Pintu masuk utama yang tinggi dengan material kayu yang tebal dan kuat merupakan ciri khas bangunan-bangunan tua yang diperuntukkan bagi kalangan tertentu atau elite.

Setiap detail pintu dan jendela menghadirkan kesan bahwa gedung ini dibangun dengan konsep yang memperhatikan selera berkelas. Tidak mengherankan, karena memang bangunan ini didesain untuk memenuhi kebutuhan keluarga kerajaan dan pejabat Hindia Belanda.

Baca Juga: Mengenang Kali Pepe, mulai dari Jalur Transportasi hingga Jadi Simbol Event Keberagaman dan Kerukunan

Meskipun telah mengalami revitalisasi tanpa mengubah bentuk aslinya, Stasiun Solo Jebres masih tetap difungsikan oleh Pemerintah Kota Surakarta (Pemkot) dan PT Kereta Api Indonesia untuk kepentingan akademis dan ekonomis. 

Stasiun ini masih melayani perjalanan penumpang dari Jakarta ke Surabaya, dan sebaliknya. Namun, selain itu, stasiun ini juga menawarkan daya tarik sebagai destinasi wisata yang menarik.

Menurut situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, selain sebagai stasiun penumpang, Stasiun Jebres dahulu juga digunakan sebagai stasiun pengangkut berbagai komoditas, seperti beras, kapas, kulit, merica, pupuk, teh, dan sebagainya.

Stasiun Solo Jebres adalah bukti hidup dari kejayaan masa lalu yang masih terpelihara dengan baik. Keindahan arsitektur dan kisah sejarah yang diwariskannya membuatnya menjadi daya tarik yang tak terbantahkan. 

Baca Juga: NO TIPU-TIPU! Siapkan Syarat Ini untuk Persiapan Awal karena PPG Prajabatan Resmi Dibuka Kemdikbud Tanggal...

Bagi siapa pun yang mengunjungi Stasiun Solo Jebres, akan merasakan sentuhan klasik, mewah, dan berkelas dari masa lalu yang masih tetap abadi hingga saat ini.***

 

 

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler