Selanjutnya, visualisasi gunungan pada logo mewakili citra kota Solo sebagai kota budaya dan menjadi salah satu ikonik budaya Jawa secara umum, sehingga tujuan memberikan impresi dan persepsi Kota Solo ‘The Spirit of Jawa’ tersampaikan.
Sementara itu, warna hijau yang digunakan pada ‘gunungan’ bertujuan untuk memberikan visualisasi daun serta memberikan makna sustainable.
Hal ini sebagai wujud Kota Solo dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan, sebagai contoh pada pembangunan pariwisata yang berbasis sustainable tourism.
Selanjutnya, kurva melengkung yang menghubungkan dua huruf “o” pada kata Solo memberikan pesan senyum.
Baca Juga: OJK: Waspada Modus Penipuan Terbaru Berkedok Kurir Paket, Saldo Rekening Bisa Terkuras
Mewakili keramahan dan segala bentuk kearifan lokal masyarakat Solo. Selain itu memberikan pesan saling terhubung dan kolaborasi.
Sebagai pemenang, Andrea Isa asal Bandung berhak atas dana pembinaan sebesar Rp15 juta, Trophy Keris dan juga Piagam Penghargaan.
Sementara dua finalis lainnya, Andean Retno Widiastuti asal Solo dan Muh. Rahmat Abduh dari Makassar yang masuk tahap uji publik mendapatkan dana pembinaan Rp2,5 juta dan Piagam Penghargaan.
Lalu, untuk peserta yang lolos hingga tahap sepuluh besar berhak mendapatkan Piagam Penghargaan Wali Kota Solo, seperti Muhammad Adnan Rivaldy dari Magelang.
Baca Juga: Waduh, Jam Mengajar Guru Berkurang di Kurikulum Merdeka, Bisakah Dapat Tunjangan Sertifikasi?