Network
BERITASOLORAYA.com – Ternyata, tak hanya menolak cinta pak Soekarno, Gusti Nurul juga pernah tolak cinta dari pejabat tinggi bangsa lainnya.
Gusti Nurul, putri Solo yang memikat hati para pejabat bangsa, termasuk Bapak Insinyur Soekarno, merupakan seorang wanita yang menjadi sorotan banyak tokoh berpengaruh saat itu.
Putrid Solo ini lahir di Surakarta pada tahun 1921. Ia adalah putri tunggal dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro Ketujuh dan permaisurinya, Gusti Kanjeng Ratu Timur.
Ibu Gusti Nurul merupakan putri ke-12 dari Sultan Hamengkubuwono Ketujuh dari permaisuri ketiga, GKR Kencono.
Dari usia muda, Gusti Nurul telah dikenal karena kecantikannya yang memukau. Ia juga memiliki bakat menari yang luar biasa.
Bahkan, pada usia 15 tahun, ia tampil di hadapan Ratu Wilhelmina dari Belanda dengan sebuah tarian yang mengesankan.
Gusti Nurul tidak hanya memikat hati pejabat-pejabat asing dengan kecantikannya, tetapi juga dengan kepribadiannya yang unik.
Bapak Soekarno, proklamator Indonesia juga pernah mencoba untuk mendekati Gusti Nurul, bahkan melukis potretnya. Namun, upaya yang dilakukan pak Soekarno tidak berhasil.
Ternyata, bukan hanya Soekarno yang mendapat penolakan cinta dari Gusti Nurul. Hal serupa juga dialami oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan Syahrir.
Salah satu alasan mengapa banyak pejabat dan tokoh bangsa tertarik pada Gusti Nurul adalah, karena kepribadiannya yang kuat dan keyakinannya yang teguh.
Gusti Nurul sangat menolak keras poligami, bahkan ketika dihadapkan pada pria-pria berkedudukan tinggi dan memiliki harta melimpah. Keputusannya ini membuatnya berbeda dari wanita-wanita pada masanya.
Baca Juga: Sarwendah Streaming Jualan di TikTok Live, Kecewa hingga Ngamuk karena Sepi Penonton
Meskipun banyak tokoh berpengaruh yang berusaha mendekati Gusti Nurul, akhirnya hatinya jatuh pada Suryo Soejarso, seorang anggota TNI yang sederhana. Mereka menikah pada tahun 1954 dan memiliki tujuh orang anak.
Gusti Nurul dan suaminya hidup bahagia bersama, menjalani berbagai pengalaman dan tugas militer bersama-sama.
Kisah Gusti Nurul ini merupakan contoh nyata seorang wanita yang mempertahankan nilai-nilai dan prinsipnya, bahkan dihadapkan pada tekanan sosial dan pinangan dari tokoh-tokoh berpengaruh.
Keputusan Gusti Nurul untuk menolak poligami dan memilih suaminya sendiri adalah bukti kekuatan dan kepercayaan diri seorang wanita.
Kisah hidup Gusti Nurul ini diharapkan dapat menginspirasi untuk selalu menghormati hak-hak dan prinsip-prinsip individu, terutama dalam hal cinta dan pernikahan.
Sekian ulasan seputar Gusti Nurul, putri Solo yang tolak cinta pak Soekarno dan para pejabat tinggi bangsa lainnya.***
