Network
BERITASOLORAYA.com - Keraton Surakarta Hadiningrat mengadakan acara Wilujengan Adeging Nagari yang Ke 278 (tahun Masehi), atau ke 287 tahun menurut tahun Jawa kalender Sultan Agung.
Upacara adat ini dilakukan setiap tahun dalam rangka memperingati hari berdiri (ulang tahun) Keraton Surakarta Hadiningrat. Acara adat Wilujengan ini diadakan di Kagungan Dalem Sasana Handrawina, Keraton Surakarta Hadiningrat pada hari Sabtu, 5 Agustus 2023.
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari Warta Budaya, dalam wawancara dengan Dra. GRAy. Koes Moertiyah Wandansari sebagai Pengageng Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta, yang mengatakan bahwa “Hari ini kita memperingati berdirinya Keraton Surakarta, jadi ultah atau ulang tahun, ulang tahun yang ke 278 dalam kalender masehi,” ucap Gusti Moeng panggilan keseharian beliau.
Gusti Moeng juga berkata bahwa, Keraton Surakarta Hadiningrat dulu kala didirikan oleh Sinuhun Pakubuwono ke 2. Tadi kita sama-sama mendengarkan cerita dalam acara Wilujengan, cerita itu diambil dari sejarah berdirinya Mataram yang awalnya dari Pleret, Kartosuro kemudian ke Solo.
“Tadi itu menjadi momentum yang luar biasa bagi kami, karena Kraton ini menjadi pusat pemerintahan di Jawa selama 200 tahun. Setelah itu, bersama-sama dengan Keraton yang lain mendirikan sebuah Negara yang disebut sebagai Negara Republik Indonesia. Dimana Negara Republik Indonesia ini baru berumur 78 tahun. Sementara Keraton pada waktu itu di sini sudah berumur sejak berdiri sekitar 200 tahun.” ujar Gusti Moeng.
“Jadi Hari ini Kita mengadakan acara Wilujengan yang intinya suwun pada Allah, bahwasanya Keraton sampai hari ini masih berdiri tegak dan tidak hanya di Kraton saja atau di lingkungan ini saja tapi di Kabupaten-kabupaten yang dulu adalah wilayah Keraton Surakarta Hadiningrat,” ucap Gusti Moeng.
Gusti Moeng juga mengatakan bahwa, sekarang sudah banyak terbentuk abdi dalem pakasa yaitu Paguyuban Keraton Surakarta Hadiningrat yang didirikan Sinuhun Pakubuwono ke 10. Inilah yang mendukung yang menjadi kekuatan Keraton di daerah masing-masing. Mereka bertugas untuk menjaga adat istiadat yang sumbernya dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Selain itu, juga bertugas untuk menyebarluaskan supaya budaya dan kehidupan orang Jawa itu tidak hilang.
