Network
BERITASOLORAYA.COM - Persiapan Gunung Sekataten, sudah hampir rampung, yang mana pengadaannya akan diselenggarakan pada esok hari jam 10 pagi di halaman Masjid Agung Kraton Surakarta. Gunung Sekaten yang dijadwalkan pada esok hari, tanggal 28 September 2023 ini telah dipersiapkan sedemikian rupa dengan persiapan-persiapan yang matang.
Lalu, sampai di mana progresnya sekarang? Berikut perkembangan dari persiapan prosesi pelaksanaan Gunung Sekaten yang akan diadakan di Masjid Agung Kraton Surakarta ini.
GKR Koes Moertiyah Wandansari atau yang kerap dipanggil Gusti Moeng ini, yang mana sebagai Pengageng Sasana Wilopo sekaligus Ketua LDA Surakarta, angkat bicara mengenai persiapan Gunung Sekaten di Masjid Agung Kraton Surakarta.
Baca Juga: BARU, 41 Link Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H dengan Desain Menarik untuk Peringatan Online
Gusti Moeng mengatakan bahwa hari ini ada pelaksanaan Gamelan Sekaten untuk menyambut Gunung Sekaten sebelum besok diadakan di halaman Masjid Agung Kraton Surakarta.
“Tinggal sehari ini untuk Gamelan Sekaten ditabuh kan tadi pagi, terakhir itu jam setengah dua belas,” ujar Gusti Moeng. “Terus besok pagi jam 9 itu dibawa masuk untuk Kyai Guntur Madu dikembalikan ke penyimpanan, pelangan katung namanya.”
“Terus, yang Guntur Sari nanti ditaruh sana, karena nanti mau ikut Grebeknya,” tambah Gusti Moeng. “Untuk acara yang seminggu kan sudah berjalan baik, kita harapkan yang besok itu bisa berjalan dengan baik,”
Pada tim dari BeritaSoloRaya.com, Gusti Moeng berkata bahwa ia beserta masyarakat kraton berharap prosesi ini bisa berjalan dengan baik seperti tahun-tahun sebelumnya.
“InsyaAllah bisa seperti tahun-tahun 2017, bisa kita kembalikan karena tadi kita ada yang harus mempertanggung jawabkan dengan SPJ-nya. Pastinya kita akan bersama-sama untuk menyampaikan yang paling baik,”
Untuk persiapan lain-lainnya, Gusti Moeng menyampaikan dua pasang gunungan telah rampung, tetapi salah satu masalahnya adalah yang pihak yang bersedia mengusungnya.
“Besok itu, karena gunungannya dua, kita memerlukan 250 pengusung,” imbuh Pengageng Sasana Wilopo. “Mulai dari gunungan, sampai gamelan-gamelan karena ada dua perangkat yang ikut kan, Kyai Guntur Sari sama Gamelan Coro Balen.”
Kyai Guntur Sari dan Gamelan Coro Balen disebut-sebut sebagai mengiringi penyutronya, sedangkan untuk urutan-urutannya berdasarkan kebakuan kraton.
“Mulai dari prajurit, terus nanti para sentono dalem, yang menopo harus ke masjid baru nanti dua pasang gunungan, baru pengiring penyutro, baru abdi dalem pangomyong itu dari abdi dalem pokoso,” jelas Gusti Moeng.
Gusti Moeng menambahkan, bahwa tidak bisa diprediksi berapa yang sowan, tapi kalau sentono kira-kira sekitar 150 orang.
Akan tetapi, ia menerangkan untuk pokoso itu istilahnya gowo gawe, “Gawe itu memang dia punya tugas setiap kraton punya kerja atau upacara adat mereka pada sowan,” ungkapnya.
“Sowan itu juga menjadi catatan mereka istilahnya gowo gawe dan payengkuyungnya kepada kraton,” tandas Gusti Moeng.
Demikian informasi seputar persiapan dan penjelasan prosesi Gunung Sekaten yang akan dilakukan di halaman Masjid Agung Kraton Surakarta, besok jam 10 pagi.***
