Network
PR SOLORAYA – Tersiar kabar terkait Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma'ruf Amin dan Presiden Joko Widodo (Presiden Jokowi).
Disebutkan bahwa Wapres Ma’ruf Amin meminta mundur dari jabatannya sehingga posisi Presiden Jokowi kini dalam bahaya.
Berita yang mengklaim bahwa Wapres Ma’ruf Amin mundur tersebut kabarnya terkait dengan posisinya sebagai rekan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Wafat Hari Ini, Berikut Profil Rachmawati Soekarnoputri, Putri Bapak Proklamator Indonesia
Kanal YouTube Radar Politik mengunggah informasi tersebut dalam sebuah video di YouTube pada Jumat, 2 Juli 2021
Judul video itu adalah "BERITA TERBARU HARI INI ~ MENGEJUTKAN!! KIAI MA'RUF AMIN MINTA MUNDUR DARI JABATAN KARNA INI".
Hingga pada saat berita ini ditulis, video tersebut sudah ditonton sebanyak 138 kali.
Baca Juga: PPKM Darurat Jawa-Bali, 35 Jalan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi Ini Ditutup
Pada thumbnail video, terlihat foto Ma'ruf Amin sedang berdiri berdampingan dengan Jokowi di hadapan para staf khusus (Stafsus) di depan Istana Negara.
"Rezim kesulitan!!! JOKOWI DALAM BAHAYA KIAI MA'RUF AMIN MINTA MUNDUR KARNA DIANGGAP BAN SEREP," tulis narasi dalam video tersebut.
Setelah ditelusuri, klaim yang mengatakan bahwa Ma'ruf Amin minta mundur dari jabatannya adalah tidak benar.
Baca Juga: Kemenparekraf Hadirkan 3 Program Jitu untuk Pelaku Usaha, Begini Penjelasannya
Sebagaimana diberitakan SeputarTangsel.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Presiden Jokowi Dalam Bahaya karena Wapres Ma'ruf Amin Akan Mundur dari Jabatannya, Begini Faktanya” faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid terkait hal tersebut.
Selain itu, di dalam video berdurasi 10 menit 22 detik itu tidak disertai informasi dan fakta yang membenarkan klaim bahwa Ma'ruf Amin minta mundur.
Sebelumnya, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan bahwa dirinya akan mundur apabila berada di posisi orang nomor dua di Indonesia itu.
Baca Juga: Polri akan Menggelar Operasi Yustisi Demi Sukseskan PPKM Darurat
Bukan tanpa alasan, Fernando menilai bahwa Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu minim dalam menunjukkan perannya sehingga dapat digantikan oleh orang lain yang lebih baik.
Kesimpulannya, video hoaks tersebut merupakan false connection di mana judul dan isi dalam berita memiliki informasi yang berbeda.***(Harumbi Prastya Hidayahningrum/Seputar Tangsel)
