Penjualan Eceran 2024 Diprediksi Naik 3.7 Persen. Siap-Siap Cuan, Ini Jenis Barang yang akan Laku Keras

16 Februari 2024, 14:47 WIB
Ilustrasi penjualan eceran 2024 /Pixabay/viarami

 

BERITASOLORAYA.com – Penjualan eceran tahun 2024 akan diproyeksikan meningkat oleh Bank Indonesia. Hal ini tercermin dari data Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2024 yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,7% (yoy), mencapai angka 216,0.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman Bank Indonesia, peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama subkelompok sandang, kelompok barang budaya dan rekreasi, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Meskipun demikian, secara bulanan, diprakirakan bahwa penjualan eceran akan mengalami kontraksi sebesar 1,0% (mtm).

Hal ini sejalan dengan adanya normalisasi permintaan masyarakat setelah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan liburan tahun baru, serta faktor cuaca.

Baca Juga: 11 Ide Usaha Sampingan dari Rumah Tahun 2024, Raih Cuan Tambahan dengan Mudah!

Pada bulan Desember 2023, tercatat bahwa IPR mengalami pertumbuhan sebesar 0,2% (yoy), mencapai angka 218,1. Kinerja penjualan eceran tersebut didukung oleh pertumbuhan penjualan pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga, serta makanan, minuman, dan tembakau.

Secara bulanan, penjualan eceran pada bulan Desember 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,9% (mtm).

Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan dalam periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan liburan tahun baru, serta strategi potongan harga dari pedagang eceran.

Baca Juga: ​​Bansos Beras 10 kg Kembali Disalurkan usai Pemilu 2024, Bapanas Pastikan Stok Masih Aman

Indeks Ekspektasi Harga Umum

Dari sisi harga, tercatat bahwa Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Maret 2024 meningkat menjadi 137,2, dibandingkan dengan angka 129,3 pada bulan Februari 2024. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi kenaikan harga pada bulan Ramadan.

Sementara itu, IEH Juni 2024 tercatat sebesar 125,8, lebih rendah daripada indeks pada bulan Mei 2024 yang mencapai 132,4. Penurunan ini disebabkan oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan yang dipandang mendukung pembentukan harga yang lebih rendah. 

Informasi Tambahan

Selama periode yang disorot, terjadi peningkatan pertumbuhan penjualan eceran pada beberapa kelompok produk. Namun, terdapat juga tren penjualan eceran bulanan yang mengalami kontraksi.

Hal ini menunjukkan adanya fluktuasi dalam perilaku konsumen serta pengaruh dari faktor eksternal seperti hari libur, cuaca, dan perubahan musiman.

Adapun Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Maret dan Juni 2024 memiliki implikasi terhadap harga-harga di pasaran. Kenaikan IEH Maret 2024 dapat memicu peningkatan harga pada waktu yang bersamaan dengan bulan Ramadan.

Baca Juga: Tabel Angsuran KUR BRI 2024: Pinjam Rp10 Juta Bisa Dicicil Rp300 Ribuan

Sementara itu, penurunan IEH Juni 2024 dapat memberikan dampak positif bagi konsumen karena terdapat kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan yang mendukung harga yang lebih rendah.

Semua data dan informasi ini dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha dalam menyusun strategi penjualan eceran.

Dengan memahami tren penjualan eceran serta perkiraan harga di masa depan, para pelaku usaha dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memaksimalkan keuntungan dan menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri penjualan eceran.

Dengan adanya proyeksi peningkatan penjualan eceran pada Januari 2024, pelaku industri di sektor penjualan eceran, terutama dalam subkelompok sandang, perlengkapan rumah tangga, serta makanan, minuman, dan tembakau, diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka.

Namun, tetap perhatikan kondisi pasar dan tren penjualan eceran untuk mengambil keputusan yang tepat guna mendapatkan keuntungan yang optimal.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Tags

Terkini

Terpopuler