Kunjungan Jokowi ke Rusia Beri ‘Dampak’ Tidak Langsung pada Harga Mie Instan, Tak Jadi Naik?

- 11 Agustus 2022, 17:56 WIB
Ilustrasi mie instan
Ilustrasi mie instan /Pixabay/gianyasa

Kenyataan gandum yang berhasil di negara pemasok menjadikan isu harga mie akan naik hingga tiga kali lipat dibantah oleh Mendag.

“Mie instan tidak akan naik tiga kali karena gandum memang trennya naik, karena gagal panen di Australia yakni sekitar 67 juta ton,” ungkapnya usai meninjau harga kebutuhan pangan di Pasar Wates, Kulon Progo, DIY.

Lebih lanjut Mendag mengatakan, “Justru menurut saya, gandum pada September akan turun harganya, trennya akan turun. Jadi kalau tiga kali tidak lah, kalau ada kemarin naik sedikit iya.”

Baca Juga: 8 Tempat Wisata di Solo yang Ikonik dan Wajib Dikunjungi saat Refreshing Bersama Keluarga, No 5 Terbaik

Diperkirakan oleh Mendag, harga gandum akan turun pada September sehingga tidak ada alasan harga makanan turunannya seperti mie instan akan naik.

“Inflasi kita empat persen, lima persen jadi naiknya segitu, tapi cenderung September akan turun,” tambahnya.

Penjelasan dari Mendag Zulkifli Hasan ini diharapkan dapat menurunkan kekhawatiran masyarakat tentang isu kenaikan harga mie instan apalagi jika sampai menyebabkan panic buying.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Lakukan Kunjungan ke Jawa Tengah, Berikut Agenda yang Dilakukan

Kabar kenaikan harga mie instan hingga tiga kali lipat sebelumnya disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam sebuah webinar pada Senin, 8 Agustus 2022.

Menurut Syahrul, harga mie instan akan naik tiga kali lipat imbas bahan bakunya yang mengalami lonjakan harga.

Halaman:

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah