Bikin Terharu! Film 'Merindu Cahaya de Amstel', Ini Kata Ustadz Gus Miftah hingga Hanan Attaki

20 Januari 2022, 16:54 WIB
Merindu Cahaya de Amstel. Begini tanggapan Ustadz Gus Miftah hingga Hanan Attaki /Amanda Rawles

BERITASOLORAYA.com - Film “Merindu Cahaya de Amstel” merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama. Film “Merindu Cahaya de Amstel” tayang di bioskop pada Kamis, 20 Januari 2022.

Proses syuting film “Merindu Cahaya de Amstel” dilakukan di Belanda pada masa awal Covid-19.

Film “Merindu Cahaya de Amstel” memuat nilai-nilai yang mendidik, mengajarkan bahwa kedudukan perempuan di hadapan Allah subhana wa ta’ala.

Baca Juga: Cegah Omicron! Inilah Alur Pelaksanaan Vaksinasi Booster, Simak Cara Dapatkan hingga Manfaatnya

Lebih lanjut, film “Merindu Cahaya de Amstel” turut dibintangi oleh artis Amanda Rawles, Bryan Domani, Oki Setiana Dewi, Rachel Amanda, Floris Bosma, Yasmin Karssing, serta Allard Warnes.

Dari semua tokoh tersebut, Amanda Rawles berperan sebagai Khadija Veenhoven yang merupakan wanita asal Belanda, lalu memutuskan untuk memeluk agama Islam.

Kisah Khadija dimulai pada saat dia bertemu dengan seorang fotografer sekaligus jurnalis yang bernama Nico, diperankan oleh Bryan Domani.

Baca Juga: The Lord of The Rings: The Rings of Power. Series Fantasi yang Bercerita Tentang Perlawanan Terhadap Kejahatan

Pandangan Nico ketika melihat sosok Khadija teringat dengan sosok ibunya.

Dalam film ini terdapat adegan-adegan yang mampu menguras emosi penonton menjadi terharu karena alur cerita yang mengalir dalam film tersebut.

Beberapa tokoh terkenal yang sudah menonton film ini pun turut memberikan kesannya. Salah satunya adalah Gus Miftah.

“Film ini banyak memberikan value (nilai), memberikan gambaran Islam yang rahmatan lil alamin,” kata Gus Miftah dikutip BeritaSoloRaya.com dari Instagram @okisetianadewi pada Kamis, 20 Januari 2022.

Baca Juga: Sejarah Pemindahan IKN, Mulai dari Awal Penggagasan hingga RUU IKN

Selain itu, Ustadz Faris BQ juga menceritakan pengalamannya setelah menonton film ini.

“Saya pikir atas masker sudah basah semua, artinya film ini haru biru dan memainkan emosi penonton luar biasa. Ada satu pesan yang kuat sekali dari film ini bahwa betapa besar kasih sayang Allah.

“Dan cinta yang paling besar dari Allah adalah syariatnya, agamanya. Subhanallah,” kata Ustadz Faris.

Baca Juga: Song Kang Menjadi Pekerja Kantoran yang Berjiwa Bebas dalam Drama Korea Forecasting Love and Weather

Tidak sampai di situ pengalaman lain juga dirasakan oleh Ustadz Bendri Jaisyurrahman.

“Tersentuh sekali dengan film yang dikemas begitu indah, latarnya indah, kisahnya juga romansa, dan yang paling penting mengajarkan satu hal bahwa hidayah itu mahal sekali.

“Sebuah film yang akan mengajarkan kita tentang pentingnya kita menghargai pertemanan, menghargai cinta orang tua, dan yang paling penting adalah menghargai cinta Allah,” kata Ustadz Bendri.

Baca Juga: Cara Daftar Akun LTMPT Sekolah, Lupa Password hingga Verifikasi Data

Ustadz Hanan Attaki juga turut menberikan kesannya terhadap film ini.

“Saya senang sastra dari sejak kecil dan film ini menyuguhkan sebuah kisah cinta secara sangat elegan,” kata Ustadz Hanan.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Instagram @okisetianadewi

Tags

Terkini

Terpopuler