Animasi Stop Motion Pinocchio Siap Rilis, Guillermo del Toro Kupas Habis Mengenai Proyek Film Terbarunya

31 Juli 2022, 07:00 WIB
Cuplikan trailer animasi stop motion Pinocchio /tangkapan layar YouTube Netflix/

BERITASOLORAYA.com - Guillermo del Toro bekerja sama dengan Netflix untuk mengangkat ulang kisah nostalgia di masa kecil, Pinocchio si boneka kayu lucu.

Jika dahulu kisah Pinocchio dikemas dengan animasi 2 dimensi, kini Pinocchio dikemas dengan animasi yang berbeda.

Guillermo Del Toro mengungkapkan jika proyek Pinocchio ini sangat terkoneksi dengan dirinya. Sehingga setiap aspek pada film Pinocchio mempengaruhi diri Del Toro secara pribadi.

Baca Juga: Bagaimana Cara Akses dan Aktifkan Akun Pembelajaran Belajar.id? Mari Simak Caranya di Sini...

Dilansir BeritaSoloRaya.com melalui The Hollywood Reporter, hal tersebut diungkapkan oleh Guillermo Del Toro sejak 2018 lalu, “Tidak ada bentuk seni yang memengaruhi hidup dan pekerjaan saya melebihi animasi,” ungkapnya.

"Dan tidak ada satupun karakter dalam sejarah yang memiliki keterikatan secara pribadi sedalam Pinocchio dengan saya,” kata Guillermo.

”Pada cerita kami, Pinocchio adalah jiwa yang tidak bersalah (yang tinggal) dengan ayah yang tidak peduli, (Pinocchio) tersesat di dunia yang tidak dia pahami,” lanjutnya.

Pada kisah Pinocchio yang akan rilis pada bulan November di bioskop setempat dan rilis di platform Netflix pada bulan Desember mendatang, kisah yang akan diceritakan ulang Guillermo del Toro akan lebih banyak dari memori sang sutradara.

Baca Juga: Guru Honorer Berbahagia! Kemdikbud Bakal Beri Bantuan Insentif untuk Jenjang Berikut, Intip Syaratnya

”Dia (Pinocchio) memulai perjalanan luar biasa yang memberinya pemahaman mendalam mengenai ayahnya dan realita. Saya ingin membuat film ini selama yang saya ingat,” ujarnya.

Melansir dari People, film animasi stop-motion Pinocchio ini akan dibintangi Ewan McGregor, Finn Wolfhard, David Bradley, Cate Blanchett, John Turturro, dan masih banyak lagi bintang yang terlibat pada film animasi ini.

Sutradara film The Shape of Water dan Pan’s Labyrinth ini pada wawancaranya dengan Vanity Fair mengungkapkan bahwa kisah Pinocchio ada kemiripan dari segi cerita dengan Frankenstein. Hal ini yang membuat Pinocchio menjadi menarik di matanya.

”Keduanya adalah seorang anak yang dibuang ke dunia. Mereka berdua diciptakan oleh seorang ayah yang kemudian diharapkan mereka mengetahui apa yang baik, yang buruk, etika, moral, cinta, esensi kehidupan dan diri sendiri,” tutur Guillermo.

Baca Juga: Kemdikbud Beri Bantuan Insentif untuk Guru Honorer, Benarkah? Apa Saja Syaratnya, Cek Disini

”Saya pikir, bagi saya, di masa kanak-kanak Anda harus mencari tahu dengan pengalaman Anda yang sangat terbatas,” tutupnya.

Guillermo del Toro berharap dengan film stop motion Pinocchio akan membawa rasa kasih sayang antara anak-anak dan orang tua. Selain itu, penonton dapat mendalami perasaan yang lebih humanis.

”Ini adalah saat-saat di mana anak-anak dituntut (memahami) kompleksitas yang luar biasa. Jauh lebih menakutkan, saya pikir, daripada ketika saya masih kecil. Anak-anak membutuhkan jawaban dan kepastian,” ungkapnya.

”Bagi saya, ini adalah (media) untuk anak-anak dan orang dewasa berbicara satu sama lain. Menangani ide-ide yang mendalam mengenai apa yang membuat kita menjadi manusia,” tutupnya.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: The Hollywood Reporter

Tags

Terkini

Terpopuler