Di Balik Pemboikotan Film Terbaru Aamir Khan hingga Tuduhan Anti-India dan Anti-Hindu

- 31 Agustus 2022, 21:01 WIB
Aamir Khan, pemain film Laal Singh Chaddha yang mendapat boikot dari orang India karena dianggap anti-Hindu dan anti-India
Aamir Khan, pemain film Laal Singh Chaddha yang mendapat boikot dari orang India karena dianggap anti-Hindu dan anti-India /KBIZoom

BERITASOLORAYA.comFilm terbaru Aamir Khan berjudul Laal Singh Chaddha gagal di box office usai diboikot oleh kelompok sayap kanan Hindu di India. 

Bukan karena film tersebut, pemboikotan lebih ditujukan kepada sosok Aamir Khan. 

Aamir Khan, bintang besar Bollywood yang juga seorang muslim, dituduh memiliki sentimen kepada India (anti-India) dan agama Hindu (anti-Hindu), salah satunya karena perannya di film PK yang rilis tahun 2014.

Sebelum film terbarunya rilis, di awal Agustus Aamir Khan membuat pernyataan cinta untuk publik India sebagai perlawanan atas kampanye virtual yang ditujukan kepadanya dan film terbarunya.

Baca Juga: Krisis Energi: Rusia Semakin Menekan Eropa dengan Menghentikan Pasokan Gas Baru

“Saya ingin meyakinkan semua orang, saya sangat mencintai negara [saya]. Jadi tolong jangan memboikot film saya,” kata Khan kepada sekelompok wartawan pada 1 Agustus. 

Pernyataan itu dilontarkan setelah viral tagar #BoycottLaalSinghChaddha di Twitter selama berminggu-minggu.

Melalui aksinya, Khan seolah ingin menampik tuduhan yang dialamatkan padanya bahwa ia seorang yang anti-India dan anti-Hindu. 

Baca Juga: Seputar PPG Prajabatan Tahun 2022 Gelombang II, Dua Poin Penting Ini Jangan Terlewatkan. Cek Penjelasannya ...

Ribuan akun anonim yang diduga merupakan umat Hindu secara terang-terangan (dengan nada Islamofobia) menuduh Khan sebagai seorang muslim yang anti-Hindu dan anti-India.

Mereka mengutip film Khan di tahun 2014, PK. Dalam film tersebut, Khan berperan sebagai alien yang mendarat di India dan dibingungkan oleh bagaimana orang-orang saleh dieksploitasi atas nama agama.

Sebagian lain mengungkit pernyataan Khan di tahun 2015 ketika ia berbicara tentang meningkatnya rasa takut, tidak aman, dan keputusasaan muslim di India karena kekerasan massa, hukuman mati tanpa pengadilan, dan intoleransi terhadap muslim.

Baca Juga: Komite Disiplin PSSI Semprit Deretan Nama Pemain dan Klub, Total Denda Ratusan Juta Rupiah

Ketika film Laal Singh Chaddha pertama tayang tanggal 11 Agustus 2022 lalu, beberapa demonstran sayap kanan Hindu berbaris di sekitar bioskop tempat film diputar sambil meneriakkan slogan-slogan agar film dihentikan.

Protes serupa juga muncul dari kelompok lain di Delhi dan negara bagian terbesar India, Uttar Pradesh.

“Protes kami tidak menentang Laal Singh Chaddha. Protes menentang Aamir Khan karena dia menghina Dharam [agama] kami di PK,” kata Sharma. 

Baca Juga: 4 Agenda Ini Disiapkan untuk Honorer, PNS dan PPPK 2022 pada September. Apa Saja? Cek Di Sini...

Seorang peserta pameran dan distributor film, Sanjay Mehta, mengatakan bahwa film terbaru Aamir Khan ini tidak memberikan keuntungan sesuai harapan.

“Harapannya adalah film itu akan menghasilkan $25 juta dari pertunjukan teaternya selama tiga hingga empat minggu di India. Sebagian besar datang pada minggu pertama. Tetapi keuntungan totalnya tidak akan melampaui $16-17 juta,” kata Sanjay Mehta.

Setelah film ini dirilis setidaknya tiga saluran berita India meliput pemberitaan negatif tentang Aamir Khan dan filmnya. 

Baca Juga: Resmi! Hanya 2 Kategori Ini yang Bisa Ikut Seleksi PPPK 2022, Pastikan Anda Termasuk

Dalam beberapa tahun terakhir kampanye sentimen kepada muslim memang marak di India. Hal ini tidak lepas dari kekuasaan Partai Bharatiya Janata (BJP) di India yang diduga memiliki sentimen terhadap Islam dan umat muslim.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah