Olimpiade Beijing Di Boikot Pemerintah AS, Ini Kejelasannya

- 7 Desember 2021, 12:48 WIB
AS umumkan akan melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing 2022, China akan mengambil tindakan balasan yang tegas
AS umumkan akan melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing 2022, China akan mengambil tindakan balasan yang tegas /Carlos Garcia Rawlins
 
BERITASOLORAYA.com - Olimpiade Musim Dingin 2022, di Beijing China akan diboikot pejabat pemerintah AS, dengan alasan kekejaman hak asasi manusia, yang dikatakan oleh Gedung Putih, Senin, 6 Desember 2021.
 
Pembicaraan tersebut diucapkan beberapa minggu setelah adanya pembicaraan yang bertujuan meredakan ketegangan antara hubungan China dan AS.
 
Gedung Putih menyatakan bahwa tidak akan mengirim delegasi resmi kepertandingan, hal itu dimaksudkan sebagai protes terhadap pelanggaran hak asasi manusia di China, termasuk perlakuan Beijing terhadap muslim uighur wilayah Barat, Xinjiang. 
 
 
"Pemerintah Biden tidak akan mengirim perwakilan deplomatik atau resmi apapun ke Olimpiade Musim Dingin 2022 dan Paralimpiade Beijing mengingat genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang ada di Xinjiang, dan pelanggaran kemanusiaan yang lain," ucap Jen Psaki sekretaris pers gedung putih. 
 
Namun, dalam pemboikotan tidak akan memoengaruhi kehadiran atlet AS yang mendapat dukungan penuh dari Biden. 
 
Biden berencana saat KTT, untuk mengumumkan komitmen, reformasi dan inisiatif individu dan kolektif, hal itu untuk membela demokrasi hak asasi manusia didalam dan luar negeri. 
 
Pihak Kedutaan China mengatakan pemboikotan dimaksudkan untuk 'Manipulasi Poliyik' dan tidak akan mempengaruhi Olimpiade.
 
"Tidak ada undangan yang diberikan polisi AS, jadi Boikot Diplomatik ini muncul begitu saja," kata Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan kepada kantor berita Reuters.
 
"Tindakan sok seperti itu hanyalah manipulasi politik dan distorsi serius dari  semangat Piagam Olimpiade, "ucapnya.
 
“Jika AS tetap dengan pendapatnya, China akan mengambil tindakan yang tegas,” kata Zhao Lijian. 
 
Sedangkan, Michael McCann, direktur Institut Hukum Olahraga dan Hiburan di Universitas New Hampshire, mengatakan keputusan AS penting karena terkait tradisi politik. 
 
"Penting karena tradisi Amerika Serikat menggunakan Olimpiade untuk membuat ekspresi politik," ucapnya. 
 
Namun iamenambahkan belum ada kejelasan tentang boikot diplomatik Olimpiade Beijing. 
 
 
“Tidak sama dengan para atlet yang berdiam diri di rumah, namun di sisi lain, Gedung Putih ingin memastikan bahwa para atlet yang telah menghabiskan banyak waktu berlatih tetap mendapatkan kesempatan bermain. Jadi itu semacam keputusan kompromi, ”katanya.***
 

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x