Namun, Ia juga telah berusaha mencari dan menghubungi ibunya saat SMP kelas 8, bahkan sempat melakukan video call sebelum akhirnya nomor Farel diblokir.
Sama halnya dengan sang ibu, Farel merasa ayahnya tidak bertanggungjawab bahkan ayahnya juga enggan untuk menemuinya. Sejak kejadian itu, Farel menganggap bahwa orang tuanya adalah sang nenek.
Di balik semua itu, sosok Farel Aditya merupakan anak yang pekerja keras. Di sela kesibukannya sekolah, Ia mengambil beberapa pekerjaan untuk membantu sang nenek.
Selain itu, Farel Aditya pun juga anak yang berprestasi. Ia beberapa kali mengikuti lomba dan menjadi juara.
“Farel tuh orangnya kalau ada lomba yaudah ikut, yaudah ikut gitu. Di SMA, di SMP, apalagi di SD, banyak. Waktu SD itu Farel ikut olimpiade matematika, itu ribuan orangnya di gedung serbaguna Sumatera Utara itu, dan itu terakhir masuk 10 besar karena yang diambil 3 doang. Enggak les, ya belajar sendiri. Kalau ada lomba di masjid, atau lomba Isra Miraj atau Maulid Nabi itu Farel ikuti semua. Lomba adzan, surat pendek, melukis, mewarnai semua Farel ikuti dan alhamdulilah juara,” ujar Farel Aditya.
Dalam podcast tersebut, dr Richard Lee mengatakan bahwa pertemuannya dengan Farel Aditya merupakan jodoh. Bahkan ia menawarkan apakah Farel mau menjadi adik asuhnya.