Lakukan 5 Cara Ini Untuk Mendisiplinkan Anak Dengan Kasih Sayang

18 Desember 2021, 10:00 WIB
Kenali 4 Pola Asuh Anak /Pixabay/

 

BERITASOLORAYA.com - Mendidik seorang anak adalah tugas dan tanggungjawab orangtua. Selain memberikan kehidupan yang layak, orangtua juga harus memberikan pendidikan pada anak.

Dengan adanya pendidikan, anak dapat lebih memiliki kepribadian yang baik dan banyak pengetahuan untuk dimanfaatkan dalam urusan orang lain.

Salah satu pendidikan yang dilakukan orangtua adalah terkait kedisiplinan. Ini merupakan hal yang sangat penting untuk diajarkan pada anak, mengingat kehidupannya di masa mendatang.

Namun, meski begitu mendidik anak dalam kedisiplinan tidak harus menggunakan cara yang kaku atau bahkan kekerasan. Ternyata mendisiplinkan anak bisa juga melalui kasih sayang.

Baca Juga: Jauhi 4 Kebiasaan Buruk Berikut Ini Agar Terhindar Dari Penyakit Usus Buntu

Lalu bagaimana mendisiplinkan anak dengan menggunakan kasih sayang?

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari akun instagram @talkparenting, Elly Risma sebagai Psikolog mengatakan bahwa ada lima tips yang bisa dilakukan oleh orangtua dalam rangka mendidik anak dengan kasih sayang. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Pikirkan perasaan anak

Sebagai orangtua yang memiliki tanggung jawab atau sebuah amanah dalam mendidik anak jangan lupa untuk memperhatikan pula perasaan yang dimiliki anak saat berusaha mendisiplinkan anak.

Setelah orangtua memikirkan perasaan yang ada pada anak, orangtua bisa mengajak anak memasuki tahap proses berpikir.

Jika anak melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan keinginan orangtua, maka orangtua segera melakukan langkah SLP-B. Langkah ini merupakan singkatan dari Stop, Lihat, dan Dengar.

Baca Juga: Nia Ramadhani Meminta Maaf kepada Putrinya atas Perbuatannya. Mikayla: Its Ok Mama

Sebagai orangtua sebaiknya memahami terlebih dahulu perasaan anak yang bisa mendorongnya melakukan tindakan yang tidak diinginkan oleh orangtua.

Kemudian setelah itu orangtua bisa memberikan respon pada tingkah laku anak berupa tindakan. 

  1. Mengajukan pertanyaan untuk mengubah tingkah laku

Orangtua yang ingin mendidik anak melalui kasih sayang, bisa mengawali dengan sebuah pertanyaan yang dilontarkan pada anak.

Pertanyaan yang dilontarkan oleh orangtua kepada anak dapat membuatnya sadar diri.

Sehingga dari kesadaran diri yang timbul pada anak, akan membuat anak melakukan proses berpikir terlebih dahulu sebelum memberikan respon.

Jika proses itu telah dilakukan, maka akan menghasilkan otoritas internal pada anak. karena dia telah mengetahui tentang perbuatannya.

Bukan hanya mengetahui, tapi juga memahami. Sebaliknya, orangtua yang hanya mendidik dengan memberikan perintah maka akan memberikan hasil yang sebaliknya pada anak.

Tentu saja pertanyaan yang dilontarkan orangtua pada anaknya, tidak boleh menggunakan nada yang terkesan menuduh, memberikan sindiran pada anak, atau yang lebih parah jangan sampai memberikan pertanyaan yang terkesan menghakimi atau menyudutkan anak seperti menunjukkan bahwa anak bodoh dan tidak paham.

  1. Ajarkan keterampilan untuk tidak mengulangi tingkah laku

Anak-anak dalam lingkungan pertemanannya pun tentu memiliki masalah dengan teman sebayanya yang tidak menyenangkan dan seringkali membuatnya marah atau sedih.

Jika sudah mengalami pemicu eksternal pada emosinya, sebaiknya orangtua segera mengajari anak tentang memberikan reaksi atau respon yang tidak didasarkan pada emosi semata.

Bahkan orangtua juga harus mengajari anak dalam berpikir tentang sebuah konsekuensi yang harus anak hadapi dan mengajarkan anak tentang cara untuk memberikan bantuan pada dirinya sendiri dalam melakukan segala hal yang mungkin tidak disukai oleh anak.Tentu ini adalah sebuah proses

  1. Gunakan kalimat singkat dengan aturan dua kalimat

Ini juga menjadi hal yang perlu dipahami bagi orangtua sendiri. Dalam mendidik anak sebaiknya orangtua menghindari menggunakan kata “jangan” dan lebih baik menggunakan kata “lakukan”.

Selain itu orangtua juga tidak diperkenankan dalam memberikan komentar pada anak dengan kalimat negatif terkait ketidakmampuan anak itu sendiri.

Baca Juga: Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un Larang Warganya Bersenang-Senang Selama 11 Hari

Orangtua harus lebih berhati-hati dalam memberikan komentar pada anak, pilihlah kata atau kalimat dengan baik dan penuh hati-hati.

Ada hal lain yang harus diperhatikan lagi oleh orangtua dalam mendidik anak. Sebagai orangtua, sebaiknya saat memberikan sebuah nasihat pada anak menggunakan kalimat yang singkat.

kalimat yang terlalu panjang tidak akan membuat nyaman anak untuk mendengarnya. Sehingga anak bisa saja mengabaikan nasihat orangtua dan akhirnya dia tidak mendapatkan makna dari sebuah nasihat tersebut.

Menggunakan kalimat singkat saat orangtua memberikan nasihat juga bisa membuat anak memahami dan mengulang pesan tersebut secara mandiri dalam diri anak.

Sehingga anak tidak memerlukan lagi sebuah dorongan atau rangsangan dari luar dan tidak membutuhkan banyak tenaga orangtua.

5 Fokuslah pada hal yang positif

 Anak memiliki tingkat kepekaan tinggi terkait harapan atau ekspektasi orang dewasa disekitarnya, sehingga memberikan pujian pada anak bukanlah hal yang berlebihan tapi justru menjadi sebuah anjuran.

Tapi yang perlu diingat, sebaiknya pujian yang diberikan orangtua tidak pada orangnya, melainkan pada sebuah perbuatan yang telah dilakukan oleh anak.

Selain itu orangtua juga bisa memberikan pujian pada anak dalam rangka untuk mengajari anak terkait cara penggambaran masa depan yang bisa anak lakukan seorang diri.

Baca Juga: Menkes : Varian Omicron Telah Masuk ke Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan yang mengejutkan

Misalnya “Mama/Papa suka dari kamu itu....” atau bisa juga dengan sebuah pujian seperti ini “Mama/Papa bisa melihatmu di masa depan sebagai....”***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: instagram @talkparenting

Tags

Terkini

Terpopuler