China Terbangkan 25 Pesawat Tempur di Atas Wilayah Pertahanan Udara Taiwan

13 April 2021, 11:26 WIB
Ilustrasi pesawat tempur. /Pixabay

PR SOLORAYA - China menerbangkan pesawat tempur miliknya ke dalam wilayah udara Taiwan selang beberapa hari setelah Amerika Serikat mempererat hubungannya dengan Taiwan.

Dilaporkan dari Sky News pada Senin, 12 April 2021, sebanyak 25 pesawat tempur milik China terbang memasuki wilayah udara Taiwan.

Aksi penerbangan pesawat tempur milik China tersebut terkonsentrasi di bagian barat daya zona pertahanan udara Taiwan.

Dalam laporan Kementerian Pertahanan taiwan, peristiwa tersebut melibatkan 14 pesawat tempur bertipe J-16, dan empat bertipe J-10, serta empat pesawat pembawa bom nuklir H-6K.

Baca Juga: KKB Tembak Mati Dua Guru di Papua, Kombes Polisi M Iqbal Alqudussy: Pelanggaran HAM

Baca Juga: Menag Yaqut Imbau Masyarakat di Zona Merah dan Oranye Covid-19 Lakukan Ibadah Ramadhan 2021 di Rumah Saja

Terdapat juga dua pesawat anti-kapal selam dan satu pesawat peringatan dini AEW yang ikut ambil bagian.

Para pejabat Taiwan mengatakan pesawat tempur itu dikirim untuk mencegat dan memperingatkan para penyusup di wilayah itu.

Menurut laporan dari Kementerian Pertahanan Taiwan, rudal jarak jauh turut dikerahkan untuk memantau pesawat-pesawat China saat terbang di sekitar Kepulauan Pratas, Thailand.

Penyebab peristiwa itu terjadi karena Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan baru yang akan memperdalam hubungannya dengan Taiwan.

Kebijakan tersebut dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, yang nantinya para pejabat antara kedua negara akan dapat bertemu secara lebih bebas.

Baca Juga: Ramadhan 2021: 3 Waktu Baik Agar Doa Cepat Terkabul Selama Bulan Puasa

Baca Juga: Seleksi CPNS 2021 Dibuka Bulan Mei, Ada Beberapa Dokumen yang Kerap Jadi Masalah, Simak Cara Menyelesaikannya

Baca Juga: Kemenkes Imbau Umat Muslim Terapkan Protokol Kesehatan Ketat Selama Ibadah Ramadhan 2021

Amerika Serikat sebenarnya tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Namun mereka prihatin atas situasi tegang yang terus meningkat dan terjadi di wilayah itu.

"Kami prihatin atas tindakan agresif China terhadap Taiwan. Kami juga akan terus memberikan peringatan bagi siapa pun yang terus mencoba membuat masalah ini semakin tegang," ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Jumat, 9 April 2021.

Ketegangan di wilayah itu bermula ketika sebuah laporan yang dirilis tahun lalu oleh sebuah lembaga yang didukung pemerintah Taiwan, ditemukan bahwa China melakukan 380 serangan ke dalam zona pertahanan taiwan.

China menggambarkan Taiwan sebagai masalah teritorialnya yang paling sensitif.

China juga menjadikan Taiwan sebagai sebuah garis merah yang tidak boleh dilintasi Amerika Serikat.

Namun, penduduk Taiwan melihat diri mereka sebagai negara merdeka. Perselisihan dengan China telah membuat hubungan keduanya semakin rumit.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan bahwa negaranya selalu siap bertempur jika China mulai mengambil tindakan untuk menyerang.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler