Tahun Baru Tradisional, Militer Myanmar Ungkap Akan Berikan Amnesti Bagi Para Tahanan

19 April 2021, 04:00 WIB
Pada tahun batu tradisional, militer Myanmar mengungkapkan akan memberikan amnesti bagi para tahanan.* /REUTERS/Stringer

PR SOLO RAYA – Militer atau Junta Myanmar membebaskan 23.184 tahanan dari penjara di seluruh negeri pada hari di bawah amnesti Tahun Baru. Walau demikian, tahanan yang merupakan aktivis demokrasi dan kontra terhadap kudeta, peluang bebasnya masih sangat kecil.

Sabtu 17 April 2021 adalah hari pertama Tahun Baru tradisional di Myanmar, serta hari terakhir dari liburan lima hari yang biasanya dirayakan dengan kunjungan ke kuil Buddha dan berpesta di jalanan.

Aktivis pro-demokrasi menyerukan pembatalan perayaan tahun ini dan sebaliknya agar orang-orang fokus pada kampanye untuk memulihkan demokrasi setelah kudeta militer dari pemerintahan terpilih di bawah Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Pengelola Taman Wisata Candi Borobudur Minta Kuota Tambahan Pengunjung

Aung San Suu Kyi termasuk di antara 3.141 orang yang ditangkap sehubungan dengan kudeta tersebut, menurut penghitungan oleh kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).

"Para tahanan ini kebanyakan dari sebelum 1 Februari tetapi ada juga beberapa yang dipenjara setelahnya," kata juru bicara Departemen Penjara Kyaw Tun Oo sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters.

Namun, rincian amnesti masih belum pasti, serta tahanan aktivis pro-demokrasi peluang bebasnya masih sangat kecil.

Baca Juga: Unggah Video Nagita Slavina Menangis, Raffi Ahmad: Bawaannya Sensitif Banget Hatinya

Sementara militer membebaskan ribuan tahanan, mereka juga mencari 832 orang dengan surat perintah sehubungan dengan protes tersebut.

Di antara mereka ada 200 orang, termasuk beberapa selebritas internet, aktor dan penyanyi yang menentang kudeta. Mereka dicari dengan tuduhan mendorong kebebasan berpendapat dan dapat dijatuhi hukuman penjara tiga tahun.

Diantaranya adalah pasangan suami istri dari sutradara film Christina Kyi dan aktor Zenn Kyi, ditahan di bandara di kota utama Yangon ketika mereka mencoba untuk pergi dengan penerbangan ke Bangkok.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tulis Kata-kata Penyemangat Romantis bagi Istrinya dari Balik Jendela Ruang Isolasi Covid-19

Myanmar sudah berada dalam kondisi yang sulit sejak 1 Februari silam kala militer mengambil alih kepemimpinan dari Aung San Suu Kyi.

Mereka menganggap hasil dari pemilihan tidak sah, serta menangkap beberapa jajaran pemerintahan. Hal ini mendapat reaksi keras dari warga Myanmar.

Kekerasan dan instabilitas di Myanmar sampai saat ini menjadi sorotan dunia. ASEAN kabarnya akan bertindak tegas, serta melakukan KTT guna secara khusus membahas krisis yang sedang terjadi di Myanmar.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler