Dukung Palestina, Pangeran William: Kalian Tidak Terlupakan

14 Mei 2021, 17:41 WIB
Pangeran William /Instagram.com/@kensingtonroyal/

PR SOLORAYA - Ketegangan di Timur Tengah telah lepas kendali dalam beberapa pekan terakhir, karena Israel dan Palestina kembali berkonflik.

Yerusalem Timur telah menjadi pusat konflik sejak akhir bulan suci Ramadhan pada Awal Mei, dengan banyak bentrokan antara kelompok Palestina dengan polisi Israel.

Kemudian serangan udara balasan terjadi antara Hamas dengan pasukan Israel sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Express pada Jumat, 14 Mei 2021.

Baca Juga: Atta Khawatirkan Aurel soal Kondisi Kehamilan, Wejangan Anang: Dengar Apa Kata Allah, Bismillah

Korban tewas di Gaza melonjak, beberapa orang Israel juga tewas. Utusan PBB untuk Timur Tengah mengeluarkan peringatan keras kemarin, dan akan meningkatkan pencegahan perang skala penuh.

Mengingat parahnya situasi di sana, sejumlah tokoh terkemuka telah mendesak untuk perdamaian di kawasan tersebut.

Salah satunya Pangeran William yang sebelumnya telah melakukan kunjungan ke Tepi Barat pada 2018 lalu untuk berbicara dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Baca Juga: Bagikan Foto Jokowi Sungkem ke Ma'ruf Amin, Ustaz Yusuf Mansur: Potret Langka, Pelajaran Budi Pekerti

Dia juga mengunjungi kamp pengungsi di kota Ramallah sebelum berpidato di kediaman konsul jenderal Inggris di Yerusalem dan meyakinkan warga Palestina bahwa mereka tidak terlupakan.

“Pesan saya malam ini adalah bahwa kalian (rakyat Palestina) tidak terlupakan,” ucap Duke of Cambridge itu.

"Saya berharap melalui keberadaan saya di sini dan memahami tantangan yang kalian hadapi, hubungan persahabatan dan saling menghormati antara orang-orang Palestina dan Inggris akan tumbuh lebih kuat,” sambungnya.

Baca Juga: Nasihat Krisdayanti untuk Aurel yang Kesakitan Jam 2 Malam saat Hamil: Jangan Terlalu Cape

Sementara itu, Presiden Abbas mengatakan kepada William dalam pertemuan mereka bahwa dia berharap tanah airnya akan menjadi negara merdeka secara penuh.

William menjawab bahwa dia juga mengharapkan perdamaian untuk wilayah tersebut.

Kemudian pada pekan lalu pemerintah Israel dikecam oleh para menteri luar negeri di Jerman, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Italia atas pembangunan pemukiman ilegal di wilayah pendudukan Palestina.

"Kami mendesak pemerintah Israel untuk membatalkan keputusannya untuk memajukan pembangunan 540 unit permukiman di daerah Har Homa E Tepi Barat yang diduduki, dan untuk menghentikan kebijakan perluasan permukiman di seluruh Wilayah Pendudukan Palestina,” tulis mereka dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: 4 Salah Kaprah Homeschooling, Peneliti LIPI: Orang Tua Harus Paham Tren Pendidikan Terkini

Menurut hukum internasional, permukiman ilegal mengancam prospek resolusi damai untuk konflik Israel-Palestina.

"Kami menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri dari tindakan sepihak dan melanjutkan dialog yang kredibel dan bermakna, untuk memajukan upaya solusi dua negara dan mengakhiri konflik,” lanjutnya.

Perdana Menteri Boris Johnson menyerukan Israel dan Palestina untuk menghentikan pertumpahan darah dalam sebuah pernyataan yang dirilis kemarin.

"Inggris sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan dan korban sipil dan kami ingin melihat turunnya ketengangan secara mendadak” ujarnya.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler