Pasca Serangan 11 Hari Israel, WHO Serukan Bantuan Kesehatan di Seluruh Wilayah Palestina yang Dianeksasi

3 Juni 2021, 10:34 WIB
Wilayah Gaza yang terkena imbas konflik Palestina dan Israel porak poranda. Kini, warga tengah menunggu bantuan datang. /Reuters/Mohammed Salem

PR SOLORAYA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah pernyataan memperingatkan atas kebutuhan kesehatan di seluruh wilayah Palestina yang dianeksasi, harus mendapat perhatian lebih.

Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Al Jazeera pada Kamis, 3 Juni 2021, WHO juga mengatakan konflik tersebut memicu perpindahan penduduk lebih lanjut dan memperburuk krisis kemanusiaan yang berkepanjangan.

“Lebih dari 77.000 orang mengungsi dan sekitar 30 fasilitas kesehatan rusak,” katanya.

Baca Juga: China Beri Klarifikasi Soal Pesawat Tempur yang Terbang di Wilayah Udara Malaysia

WHO mengatakan pihaknya meningkatkan tanggapannya untuk memberikan bantuan kesehatan bagi hampir 200.000 orang yang membutuhkan, di seluruh wilayah Palestina yang dianeksasi, termasuk Tepi Barat yang diduduki.

“Situasinya bergejolak. WHO tetap prihatin dan menyerukan akses tanpa hambatan untuk pasokan dan staf penting yang terkait dengan kemanusiaan dan pembangunan ke Gaza,” kata Rik Peeperkorn dari WHO.

Pejabat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah Internasional (ICRC) juga telah mengunjungi Jalur Gaza yang terkepung untuk meninjau kehancuran dari pemboman 11 hari Israel.

Baca Juga: Catat! Kemenag Akan Umumkan Keputusan Penyelenggaraan Haji 2021 Pada Hari Ini

Peninjauan yang mereka lakukan termasuk kerusakan rumah, sekolah, rumah sakit dan infrastruktur penting lainnya.

Sebelumnya, serangan Israel ke Gaza yang dimulai pada 10 Mei telah menewaskan sedikitnya 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, menurut otoritas kesehatan di Gaza.

Sedangkan, sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak-anak, tewas di Israel oleh serangan roket yang dilakukan oleh kelompok bersenjata yang berbasis di Gaza, Hamas.

Baca Juga: Demi Mempercepat UMKM Jabar Go Digital, Ridwan Kamil Gandeng Shopee dalam Membuka Shopee Center

Sementara itu, kepala ICRC meminta lebih dari Rp228 miliar untuk membantu orang-orang di Gaza.

“Ketakutan, kecemasan, dan stres adalah kata-kata kunci yang saya dengar berulang kali hari ini,” kata kepala ICRC Robert Mardini setelah mengunjungi wilayah Gaza yang dihancurkan oleh pemboman Israel.

“Bahkan jika eskalasi lebih pendek dari situasi sebelumnya, akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun kembali apa yang rusak hanya dalam 11 hari,” tambahnya.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta? Rambut Abdee Slank Digunting dan Antingnya Dicopot oleh Dirut Telkom

“Kami perlu benar-benar meningkatkan dukungan untuk meningkatkan respons kemanusiaan di Jalur Gaza dalam jangka pendek,” ungkap Mardini lagi.

Selama 11 hari melakukan serangan di Gaza, Israel telah menghancurkan 1.800 unit tempat tinggal dan sebagian menghancurkan setidaknya 14.300 lainnya, memaksa puluhan ribu warga Palestina untuk berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB.

Pemboman itu juga melanda sekitar 74 bangunan umum, termasuk kotamadya setempat, menurut angka yang dirilis oleh kementerian informasi Gaza.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Ini Akan Ungkap Karaktermu yang Tersembunyi

Pejabat Israel dan pejabat Hamas baru-baru ini mengadakan pembicaraan gencatan senjata permanen dengan pejabat Mesir.

Israel memberlakukan blokade darat dan laut di Gaza sejak Hamas merebut kendali pada 2007 atas wilayah miskin dan berpenduduk padat yang merupakan rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina.

Penyeberangan Rafah yang dijaga ketat di Mesir adalah satu-satunya jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler