Joe Biden dan Putin Berencana Lakukan Pertemuan, Ini 3 Hal Utama yang Diinginkan Gedung Putih

16 Juni 2021, 15:49 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /Reuters/Jonathan Ernst/

PR SOLORAYA - Menjelang pertemuan puncak antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin, para pejabat senior Gedung Putih meninjau ekspektasi mereka dengan menyatakan bahwa kedua kepala negara itu mencari tiga hal dari pertemuan tersebut.

Daftar keinginan mereka luas dan menggemakan apa yang telah dikirimkan oleh Biden dan pemerintahannya pada hari-hari dan pekan-pekan menjelang pertemuan Rabu di Jenewa, Swiss.

Namun di sisi lain, salah satu seorang pejabat senior administrasi Gedung Putih mengakui, "Kami tidak mengharapkan banyak hasil dari pertemuan ini."

Baca Juga: Sinetron Banyak Disukai, Joko Anwar: Kita Gak Bisa Salahin Penonton, Mereka Gak Punya Pilihan

Dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Al Jazeera pada Rabu, 16 Juni 2021, pejabat itu mengatakan tiga hal utama yang diharapkan pada pertemuan Biden-Putin.

Pertama, serangkaian tugas yang jelas tentang bidang-bidang di mana bekerja bersama dapat memajukan kepentingan nasional AS dan membuat dunia lebih aman.

Kedua, penetapan yang jelas dari bidang kepentingan nasional vital AS, di mana kegiatan Rusia yang bertentangan dengan kepentingan tersebut akan mendapat tanggapan.

Baca Juga: Sultah Mah Bebas, Nagita Slavina Sewa Satu Bioskop Demi Bisa Nonton Film The Conjuring 3

Dan ketiga, penjelasan yang jelas tentang visi presiden untuk nilai-nilai dan prioritas nasional AS.

Pekan lalu, Biden memperingatkan "konsekuensi yang kuat dan berarti" jika Rusia terlibat dalam "kegiatan berbahaya".

Sementara itu, Putin, dalam sebuah wawancara pada Jumat, 11 Juni lalu dengan salah satu stasiun TV AS, mengatakan hubungan antara AS dan Rusia berada pada titik nadir.

Baca Juga: Resep Pisang Berendam, Simpel Cara Buatnya dan Cocok Dijadikan Camilan

“Kami memiliki hubungan bilateral yang telah memburuk ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.

Rencana topik pembahasan dalam agenda pertemuan Biden-Putin.

Salah satu “kegiatan Rusia yang bertentangan” dengan “kepentingan nasional vital Amerika” yang kemungkinan akan diangkat adalah apa yang disebut serangan siber SolarWinds.

Baca Juga: Hari Jadi Pemerintah Kota Surakarta ke-75, Gibran Ajak Jajarannya Kebut Vaksinasi dan Percepat Infrastruktur

"Serangan siber cukup jelas, ransomware akan menjadi topik pembicaraan penting besok", kata seorang pejabat senior administrasi Gedung Putih.

Topik potensial lainnya yang kemungkinan akan diangkat Biden termasuk dugaan campur tangan Rusia dalam dua pemilihan presiden AS terakhir.

Begitu juga isu penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dan pendudukannya yang berkelanjutan atas Krimea, militerisasi Kutub Utara, dan dugaan peracunan dan pemenjaraan tokoh oposisi Rusia Alexey Navalny.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Siap Dibuka, Inilah 4 Area Tersembunyi di Sekolah yang Harus Diwaspadai

Isu China juga kemungkinan masuk dalam bagian diskusi, menurut seorang pejabat senior administrasi Gedung Putih.

“Saya pikir, pada akhirnya, kita perlu melakukan percakapan berkelanjutan dengan China mengenai masalah terkait pengendalian senjata. Tetapi Presiden telah menjelaskan bahwa, pada awalnya, diskusi bilateral antara dua kekuatan nuklir terbesar di dunia adalah cara untuk memulai,” kata pejabat itu.

Pertemuan Biden-Putin di Villa La Grange abad ke-18 di Jenewa diperkirakan berlangsung empat hingga lima jam dan tidak akan melibatkan santap makanan, kata seorang pejabat senior pemerintah.

Baca Juga: Apakah Vaksin Bisa Melindungi Kita dari Virus Corona Varian Delta? Ini Kata Profesor Zubairi Djoerban

Mereka berdua akan didampingi oleh masing-masing menteri luar negerinya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Putin akan tiba lebih dulu dan kemudian kedua presiden akan bertemu dengan rekan Swiss mereka, Guy Parmelin, sebelum memulai pertemuan.

Setelah pertemuan tersebut, Putin akan mengadakan konferensi pers tunggal yang diikuti oleh konferensi pers tunggal terpisah oleh Biden.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler