Kehilangan Sosok Shinzo Abe, Seorang Mantan Perdana Menteri Jepang yang Meninggal Akibat Ditembak di Nara

9 Juli 2022, 14:25 WIB
Shinzo Abe, eks Perdana Menteri Jepang yang tewas tertembak /tangkapan layar/twitter



BERITASOLORAYA.com – Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akhirnya meninggal usai ditembak di Kota Nara saat memberikan pidato tunggul.

Sebagai perdana menteri terlama di Jepang, pembunuhan Shinzo Abe ini mengguncang negara tersebut.

Shinzo Abe sebagai mantan Perdana Menteri Jepang tersebut meninggal karena ditembak oleh seorang pria yang diduga adalah Tetsuya Yamagami.

Baca Juga: 5 Fakta Meninggalnya Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang Ditembak di Nara

Politisi dari semua garis mengutuk serangan pembunuhan terhadap Shinzo Abe sebagai penghinaan terhadap demokrasi.

Setelah Shinzo Abe ditembak di Kota Nara, mantan Perdana Menteri Jepang ini langsung dibawa ke Rumah Sakit Universitas Kedokteran Nara di kota Kashihara, Selatan Nara tengah.

Namun Shinzo Abe akhirnya dinyatakan meninggal karena kehilangan banyak darah.

Kematian Shinzo Abe akibat ditembak ini sempat mendapatkan perhatian publik.

Hal itu karena Shinzo Abe merupakan seorang mantan Perdana Menteri Jepang dan memiliki peranan penting, Bahkan sempat mengguncang negara dan lokasi kejadian.

Setelah Shinzo Abe dinyatakan meninggal, banyak perdana menteri dan politisi yang merasa kehilangan.

Baca Juga: Ini 4 Kondisi Terbaru Pelamar P1 PPPK 2022, dalam Isi Formasi. Ada yang Masuk Cloud?

Bahkan tak jarang dari mereka banyak yang mengutuk peristiwa penembakan terhadap mantan Perdana Menteri Jepang ini.

“Saya sangat sedih dan kehilangan kata-kata,” ujar Perdana Menteri Fumio Kishida dengan mata merah dan bengkak setelah berita kematian Shinzo Abe.

Kesedihan itu diungkapkan oleh seorang Perdana Menteri yang bernama Fumio Kishida setelah dirinya mendapat berita kematian Shinzo Abe.

Fumio Kishida merasa telah kehilangan seorang pemimpin besar seperti Shinzo Abe.

“Kami kehilangan seorang pemimpin besar yang mencintai bangsa, melihat ke masa depan dan membuat prestasi besar di berbagai bidang untuk masa depan negara ini,” kata Fumio Kishida

Di balik rasa kesedihan dan kehilangannya, Perdana Menteri Fumio Kishida juga sempat mengungkapkan pembelaannya kepada pemilu yang bebas dan berkeadilan.

Baca Juga: 1 Hari Lagi!  Kemdikbud Beri Batas Waktu untuk Guru Nonsertifikasi agar Lakukan Hal Ini, Deadline 10 Juli 2022

Perdana Menteri Fumio Kishida akan mengatakan hal ini kepada semua rakyatnya.

"Kita harus membela pemilu yang bebas dan berkeadilan, yang menjadi akar demokrasi. Saya akan mengatakan ini kepada rakyat sampai saat-saat terakhir kampanye," katanya pada Jumat, 8 Juli 2022.***

Editor: Rita Azlina

Sumber: The Japan Times

Tags

Terkini

Terpopuler