Tanggapan Korea Utara terhadap Kunjungan Nancy Pelosi ke Korea Selatan

7 Agustus 2022, 12:10 WIB
Demikian informasi mengenai tanggapan Korea Utara terhadap kunjungan Nancy Pelosi ke Korea Selatan dalam tur Asianya /Reuters-Yonhap/

 

BERITASOLORAYA.com – Korea Utara menyebut Ketua DPR AS Nancy Pelosi sebagai "perusak perdamaian dan stabilitas internasional," dengan meningkatkan sentimen anti-Korea Utara dan membuat marah China dalam tur Asianya.

Nancy Pelosi kemudian melanjutkan tur nya ke Korea Selatan dan mengunjungi daerah perbatasan dengan Korea Utara.

Pelosi membahas program nuklir Korea Utara dengan Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Kim Jin-Pyo.

Baca Juga: Kabar Bahagia untuk Guru Sertifikasi Akan Dapat ini dari Kemdikbud, Cek Pengumumannya

Nancy Pelosi dan Kim Jin-Pyo sepakat untuk mendukung denuklirisasi dan perdamaian antara Korea Utara dan Korea Selatan di Semenanjung Korea.

Direktur jenderal di departemen pers dan informasi Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengecam Nancy Pelosi atas kunjungan ke perbatasan dan diskusinya tentang pencegahan anti-Korea Utara.

Direktur jenderal tersebut mengatakan bahwa Nancy Pelosi telah membangkitkan suasana konfrontasi dengan Korea Utara selama kunjungannya di Korea Selatan.

Baca Juga: Guru dan Kepala Sekolah Harus Tahu, ini yang Dilakukan Jika Ingin Pindah Jabatan

Korea Utara mengatakan perilaku Pelosi di Korea Selatan jelas menunjukkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang memusuhi Korea Utara.

Kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan: "Nancy Pelosi tidak bisa lari dari hukuman di Semenanjung Korea."

Ia kemudian menambahkan: "Amerika Serikat harus membayar mahal untuk semua masalah yang ditimbulkannya ke mana pun dia pergi."

Baca Juga: Catat! 2 Kabar Baik Kemdikbud untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi, Cek Tanggal Pentingnya!

Dilansir melalui ABC News, kunjungan Nancy Pelosi ke Area Keamanan Bersama di perbatasan Korea membuatnya menjadi orang Amerika paling terkenal sejak kunjungan presiden Donald Trump pada 2019 dalam pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Terletak pada perbatasan yang paling dijaga ketat di dunia, daerah tersebut dikendalikan oleh Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dipimpin Amerika dan Korea Utara.

Presiden AS dan pejabat tinggi lainnya sebelumnya telah melakukan perjalanan ke daerah tersebut untuk menegaskan kembali komitmen keamanan Korea Selatan saat terjadi ketegangan dengan Korea Utara.

Baca Juga: Resmi! Penghapusan Tenaga Honorer di Tahun 2023. Ternyata Syarat Honorer Diangkat Jadi PPPK Harus Memiliki Ini

Ketegangan di Semenanjung Korea tetap tinggi setelah uji coba rudal Korea Utara pada awal tahun 2022 ini.

Pejabat Amerika Serikat dan Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara telah siap melakukan uji coba pertama senjata nuklir dalam lima tahun.

Korea Utara mengatakan tidak akan kembali ke pembicaraan denuklirisasi dan akan fokus pada perluasan program nuklir kecuali Amerika Serikat membatalkan kebijakan permusuhannya.

Setelah Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan dan menegaskan kembali komitmen Washington untuk membela demokrasi di pulau itu, Korea Utara kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengecam AS.

Baca Juga: Resmi! Penghapusan Tenaga Honorer di Tahun 2023. Ternyata Syarat Honorer Diangkat Jadi PPPK Harus Memiliki Ini

Korea Utara mendukung China yang merupakan sekutu utamanya dan pemberi bantuan terbesar.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler