Jelang Gencatan Senjata, Israel Terus Bantai Warga Sipil Palestina hingga Saat Terakhir

9 Agustus 2022, 15:12 WIB
Israel dan Kelompok Jihad Islam Palestina Umumkan Gencatan Senjata Pasca Serangan Tiga Hari di Gaza. /Instagram @eye.on.palestine

BERITASOLORAYA.com – Israel dan Jihad Islam Palestina mengumumkan gencatan senjata pada hari Minggu malam, 7 Agustus 2022 dimulai pukul 23.30 waktu setempat. 

Gencatan senjata dilakukan setelah tiga hari serangan rudal Israel menghujani Jalur Gaza. 

Meskipun telah disepakati gencatan senjata, tidak membuat Israel mengendurkan serangan. Hingga menit terakhir, Israel terus mengirim rudal yang membantai sejumlah warga sipil Palestina.

Baca Juga: Persis Solo Juru Kunci Klasemen BRI Liga 1, Ini Kata Jacksen F Tiago Soal Tagar JFTOUT

Hanya dalam dua jam sebelum gencatan senjata, empat pemuda Palestina di kamp pengungsian Jabalia, Jalur Gaza utara, tewas seketika dihantam rudal Israel.

Salah satu pemuda bernama Hamed berusia 17 tahun dan tiga sepupunya tengah berada di pemakaman Falluja di seberang rumahnya. Menurut penuturan  ibunda Hamed yang bernama Diana, Hamed hanya ingin keluar rumah selama lima menit.

Namun, tak lama kemudian rudal Israel meluncur.

“Beberapa saat berlalu dan kemudian kami mendengar sebuah bom. Kami berlari keluar untuk menemukan putra saya dan ketiga sepupunya,” tutur Diana.

Baca Juga: Danielle NewJeans Berdarah Campuran Jadi Perhatian Netizen, Kini Dibandingkan dengan Karakter Utama Disney

Diana masih terguncang saat memberikan kesaksian. Belum lama sejak putranya pamit, suara bom memekik dan ia mendapati Hamed dan ketiga sepupunya telah wafat dalam kondisi mengenaskan.

Ia menuturkan bahwa putranya selama ini sangat berhati-hati akan serangan udara Israel. Ia mengatakan bahwa anaknya adalah anak yang patuh, baik hati, dan pandai dalam pelajaran meskipun berada dalam kondisi sulit.

Namun, serangan udara Israel yang ganas tak pandang bulu membantai warga sipil Palestina yang tidak berdosa.

Baca Juga: Disimpan Erik ten Hag di Bangku Cadangan Babak Pertama, Cristiano Ronaldo Manyun

Dengan mental yang masih terguncang, Diana meluapkan isi hatinya, “Mengapa kita di Gaza terkena semua ini? Kita bisa kehilangan anak-anak kita kapan saja dan seolah-olah hidup kita tidak berharga.”

Tidak hanya kisah Diana dan putranya, di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah, seorang pria Palestina berusia 40 tahun, Yasser al-Nabaheen dan tiga anaknya, yakni Ahmed 13 tahun, Mohamed 9 tahun, dan Dalia 13 tahun telah terbujur kaku dikelilingi para warga.

Yaseer dan ketiga anaknya terbunuh setengah jam sebelum gencatan senjata disepakati, setelah rudal Israel menggempur rumah mereka.

Baca Juga: Sudah Dapat Informasi Penempatan PPG Daljab Kategori II? Selanjutnya Lakukan Hal Ini!

Menurut penuturan Ahmad, salah satu kerabat Yasser yang selamat, ia sedang berada di dekat rumah Yasser. 

Ahmad menyaksikan langsung bagaimana rudal Israel menimpa sebuah ruangan yang memisahkan dirinya dan Yasser. Rudal itu jatuh tepat di atas Yasser dan ketiga anaknya. 

“Dia bergerak sedikit ke depan ketika sebuah rudal jatuh di ruang antara kami dan tepat di atasnya dan anak-anaknya. Mereka semua berubah menjadi berkeping-keping dalam sekejap,” tuturnya.

Baca Juga: Man City vs West Ham 2-0, Haaland Persembahkan Dua Gol

Ahmad yang masih dalam kondisi syok berat hanya bisa berteriak dan memanggil ambulans. Namun, nyawa Yasser dan tiga anaknya tidak bisa diselamatkan. 

Ahmad masih tidak habis pikir, Israel terus mengirim rudal dan membantai warga sipil bahkan hingga saat-saat terakhir.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler