BERITASOLORAYA.com – Sri Lanka mengizinkan kapal survei China Yuan Wang 5 berlabuh di Pelabuhan Hambantota pada 16 Agustus 2022 mendatang. Pengumuman ini disampaikan pemerintah Sri Lanka pada hari Sabtu, 13 Agustus 2022.
Yuan Wang 5 adalah kapal survei China yang berfungsi untuk memantau peluncuran satelit, roket, dan rudal balistik antarbenua. Kapal ini dioperasikan oleh Pasukan Dukungan Strategis Tentara Pembebasan Rakyat.
Berlabuhnya kapal survei China Yuan Wang 5 di pelabuhan paling Selatan Sri Lanka itu menimbulkan kekhawatiran negara tetangganya, India, bahkan sejak China baru mengumumkan niatnya berlayar ke Pelabuhan Hambantota sejak bulan Juli lalu.
Baca Juga: Manchester United Dibantai Brentford, Ronaldo Minim Kontribusi
India khawatir pelabuhan Hambantota yang dibangun dan disewa China di Sri Lanka akan dimanfaatkan sebagai pangkalan militer Beijing di halaman belakang India.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) India pada Kamis malam, 28 Juli 2022, mengatakan bahwa India sedang memantau kunjungan kapal China dalam rangka melindungi keamanan dan kepentingan ekonomi New Delhi.
Sehari kemudian, Kemenlu China merespons kekhawatiran India dengan pernyataan bahwa Beijing selalu menggunakan kebebasan laut lepas secara sah.
"China berharap pihak-pihak terkait akan melihat dan melaporkan kegiatan penelitian ilmiah kelautan China dengan benar dan menahan diri untuk tidak mengganggu kegiatan maritim yang normal dan sah," kata Kemenlu China itu dalam sebuah pernyataan hari Jumat, 29 Juli 2022.
Sri Lanka pada tahun 2017 secara resmi telah menyerahkan kegiatan komersial Pelabuhan Hambantota kepada sebuah perusahaan China dengan sewa 99 tahun setelah berjuang membayar utangnya.
Beijing menghabiskan dana senilai $1,5 miliar untuk membangun pelabuhan yang berada di dekat jalur pelayaran utama dari Asia ke Eropa.
Baca Juga: Lirik Lagu Alhamdulillah oleh Opick: Bersujud Kepada Allah, Bersyukur Sepanjang Waktu
China memang telah mencoba memperluas pengaruhnya di Sri Lanka yang menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam tujuh dekade. Hal yang sama dilakukan pesaingnya, India.
India telah menggelontorkan miliaran dolar untuk membantu Sri Lanka. Tahun ini saja, India mengeluarkan hampir $4 miliar sebagai dukungan untuk Sri Lanka.
Jika China memanfaatkan Pelabuhan Hambantota yang dianggap sebagai halaman belakang India sebagai pangkalan militer, maka India menilai keamanan dan kepentingan ekonominya dipertaruhkan.
Baca Juga: 48 Link Twibbon HUT RI Ke-77 yang Sedang Trending Digunakan, Desain Populer dan Cocok Dibagikan
Meski menunjukkan kekhawatirannya, India membantah klaim yang menyatakan pihaknya menekan Sri Lanka untuk menolak berlabuhnya kapal survei China tersebut.
"Kami menolak dengan tegas 'sindiran' dan pernyataan semacam itu tentang India. Sri Lanka adalah negara berdaulat dan membuat keputusan independennya sendiri," kata Arindam Bagchi, juru bicara Kemenlu India.***