Turki dan Israel Sepakat Cairkan Ketegangan, Bagaimana dengan Palestina?

19 Agustus 2022, 12:26 WIB
Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, dalam perjalanan memulihkan hubungan negaranya dengan Turki. /Maya Alleruzzo/Pool via REUTERS/

BERITASOLORAYA.comTurki dan Israel akhirnya bersepakat untuk mencairkan ketegangan kedua negara setelah melakukan pemulihan hubungan bertahap. 

Ketegangan antara Turki dan Israel diselesaikan dengan pemulihan hubungan diplomatik penuh dan pengembalian duta besar ke negara masing-masing.

Pengumuman ini disampaikan pada Rabu, 17 Agustus 2022 mengikuti percakapan antara Perdana Menteri Israel Yair Lapid dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan.

Baca Juga: Respons PBB Soal Aduan Bangladesh Ingin Pulangkan Pengungsi Rohingya

Ketegangan antara Turki dan Israel terjadi empat tahun lalu ketika kedua negara mengusir duta besar satu sama lain setelah insiden pembunuhan 60 warga Palestina oleh pasukan Israel.

Insiden ini berkaitan dengan protes warga Palestina di perbatasan Gaza terhadap pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.

Melalui pernyataannya, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengonfirmasi bahwa Turki dan Israel mengakhiri ketegangan di antara dua negara.

Baca Juga: Kemdikbud Resmi Umumkan Mekanisme Lapor Diri Mahasiswa PPG Dalam Jabatan, Segera Sebelum Berakhir!

"Diputuskan untuk sekali lagi meningkatkan hubungan antara kedua negara menjadi hubungan diplomatik penuh dan mengembalikan duta besar dan konsul jenderal," ujar pernyataan dari kantor Lapid.

Normalisasi hubungan diplomatik yang antara Turki dan Israel menyebabkan hubungan antara kedua negara di bidang ekonomi, perdagangan, budaya, dan keamanan semakin menguat.

“Meningkatkan hubungan akan berkontribusi untuk memperdalam hubungan antara kedua bangsa, memperluas ikatan ekonomi, perdagangan, dan budaya, dan memperkuat stabilitas regional,” kata PM Yair Lapid.

Baca Juga: Hasil Barito Putera vs Bali United, Laskar Antasari Gagal Menang di Laga Kandang

Mevlut Cavusoglu, Menlu Turki, mengatakan bentuk normalisasi hubungan diplomatik Turki dan Israel diikuti langkah konkret mengirim duta besar masing-masing.

“Langkah positif seperti itu datang dari Israel, dan sebagai hasil dari upaya ini, dan sebagai Turki, kami juga memutuskan untuk menunjuk seorang duta besar untuk Israel, untuk Tel Aviv,” katanya.

Terkait Palestina, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu mengaku pihaknya tidak akan meninggalkan perjuangan Palestina meski menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Juga: Lirik Lagu Rumah Kita cover Melly Goeslaw ft Lesti, Nagita Slavina, Celine Evangelista, Trending di YouTube

“Kami selalu mengatakan kami akan terus membela hak-hak Palestina, Yerusalem dan Gaza. Penting agar pesan kami tersampaikan di tingkat duta besar di Tel Aviv, ”katanya.

Lantas, apa motif Turki mencairkan ketegangan dengan Israel?

Reporter Al Jazeera, Resul Sardar, melaporkan bahwa motivasi ekonomi dan keamanan berperan besar dalam pencairan ketegangan yang membuahkan normalisasi hubungan diplomatik ini.

Resul memaparkan bahwa dalam satu tahun ini, Turki akan menghadapi pemilihan presiden. Namun, saat ini Turki sedang dilanda inflasi lebih dari 70 persen.

Baca Juga: Guru Honorer yang Tidak Terdaftar di Dapodik Harap Bersiap! Jelang Penghapusan 2023 Segera Lakukan Hal ini

Kondisi ini mendorong Ankara untuk menarik investasi dari negara-negara kawasan. Israel dinilai sebagai pemain kuat oleh Turki. Sedangkan bagi Israel, Turki adalah kekuatan penyeimbang di kawasan yang terancam oleh Iran.

Dengan demikian, kedua negara sepakat melakukan pemulihan hubungan secara bertahap dan puncaknya adalah normalisasi hubungan diplomatik secara total.

Meski normalisasi hubungan diplomatik telah dilakukan, Cavusoglu  menilai masalah Palestina kemungkinan akan tetap menjadi “perbedaan yang kontroversial” antara kedua negara.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler