Vaksin Terbatas, Cacar Monyet di AS Justru Lampaui 15.000, Disebut Negara dengan Kasus Tertinggi

28 Agustus 2022, 17:58 WIB
Ilustrasi, AS sebagai negara dengan kasus cacar monyet yang tinggi memiliki hambatan dengan keterbatasan vaksin /Pixabay/qimono/

BERITASOLORAYA.com – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan bahwa lebih dari 15.400 kasus cacar monyet terkonfirmasi di AS.

Angka ini membuat AS menjadi negara yang memiliki kasus cacar monyet tertinggi di dunia.

Diketahui bahwa negara bagian AS yang memiliki kasus terbanyak ada di California, Texas, Florida, Georgia, New York, dan Illinois.

WHO atau World Health Organization mengatakan bahwa selama satu minggu terakhir, AS juga mengalami peningkatan infeksi cacar monyet terbesar di negara mana pun.

Baca Juga: Stadion Kanjuruhan Siap Sambut Aremania dan Jakmania, Panpel Arema FC: Flare Dilarang Masuk

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari US News, WHO menjelaskan bahwa secara global, jumlah kasus baru cacar monyet yang dilaporkan menurun minggu lalu dibandingkan minggu sebelumnya.

WHO menyebutkan negara yang paling terkena dampak adalah AS, Jerman, Perancis, Inggris, Spanyol, Belanda, Portugal, Kanada, Brazil, dan Peru.

Cacar monyet dianggap WHO sebagai wabah yang dianggap darurat bagi kesehatan global dan menjadi perhatian internasional pada bulan Juli.

Sebagian besar penyebaran cacar monyet menyebar melalui kontak fisik yang dekat di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Namun, para ahli memperingatkan bahwa siapa pun dapat tertular virus.

Baca Juga: CATAT! Ada 21 Data Pendukung dalam Pendataan Non ASN 2022, Honorer Wajib Tahu, Cek Sekarang

Gejala dari cacar monyet antara lain adanya ruam-ruam, lalu demam, dan sakit kepala.

Dilansir dari Stat News, rencana pemerintahan Joe Biden untuk meningkatkan pasokan vaksin cacar monyet dengan cara memberi dosis fraksional kini mendapatkan hambatan.

Pejabat kesehatan AS mengungkapkan bahwa hambatan yang dihadapi adalah mereka tidak dapat mengekstrak jumlah dosis yang ditargetkan dari botol.

Pemerintah AS pada 9 Agustus mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan penggunaan dosis seperlima dari vaksin cacar monyet. Artinya, setiap botol vaksin harus menghasilkan lima vaksinasi.

Baca Juga: Dirut PT LIB: Tidak Ada Kerja Sama Klub-Klub Liga 1 dengan Situs Judi Online

Namun, dalam implementasinya, hal tersebut tidak mudah untuk dipahami semua orang. Selain itu, pejabat kesehatan mengungkapkan bahwa dalam satu botol justru tidak bisa untuk dilakukan lima kali dosis.

“Tim kami mendapatkan tiga hingga empat dosis saat ini,” kata Jeffrey Duchin, petugas kesehatan untuk Departemen Kesehatan Seattle dan King County.

Ia menjelaskan bahwa lima dosis yang diperintahkan oleh pemerintah bermasalah karena jumlah sebenarnya dari dosis yang didapatkan lebih rendah daripada yang diperintahkan.

Baca Juga: Hasil Bali United vs Persik, Serdadu Tridatu Tampilkan Kerja Sama Super Atraktif

Demetre Daskalakis, wakil koordinator penanggulangan cacar monyet untuk Gedung Putih mengakui bahwa pemerintah AS mendengar bahwa klinik vaksinasi tidak secara seragam mendapatkan lima dosis dari setiap botol.

Masalah lain yang dilaporkan adalah tutup botol vaksin pecah sebelum semua dosis yang tersedia ditarik.

Seorang pejabat senior menyebutkan bahwa foil yang menahan tutup pada botol dari vaksin Jynneos sangat rapuh. Jika botol tidak ditangani dengan hati-hati, tutupnya menjadi longgar dan pecah, akhirnya dosis vaksin hilang.

Baca Juga: Cermati Alur Pendaftaran Pendataan Non ASN 2022 Berikut, Tenaga Honorer Harus Paham, Cek Sekarang!

Daskalakis menjelaskan bahwa saat ini dibutuhkan data yang pasti terkait berapa banyak dosis yang bisa didapatkan dari satu botol vaksin sehingga pemerintah bisa mendapatkan perkiraan untuk mengalokasi vaksin.

Diketahui bahwa jumlah vaksin cacar monyet yang dimiliki AS sangatlah terbatas. Oleh karena itu, pemerintah menggunakan program dosis fraksional untuk meningkatkan pasokan vaksin.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Stat News US News

Tags

Terkini

Terpopuler