Kelompok Teroris Al Qaeda di Yaman Merilis Video Pegawai PBB yang Menjadi Korban Penculikan

5 September 2022, 18:08 WIB
Ilustrasi penculikan. /Pixabay/Comfreak

BERITASOLORAYA.com – Kelompok teroris Al Qaeda lagi-lagi kembali melakukan aksinya yang meresahkan.

Al Qaeda yang ada di Yaman telah merilis sebuah video yang menunjukkan seorang pekerja PBB yang diculik di negara yang saat ini dilanda perang lebih dari enam bulan lalu.

Dalam video yang dirilis Al Qaeda hari Sabtu, 3 September 2022 ini terlihat bahwa video direkam pada 9 Agustus 2022. Video itu menampilkan seorang laki-laki yang meminta pertolongan.

Baca Juga: Mengenal Nasab Nabi Muhammad SAW dan Kisah Hancurnya Pasukan Gajah sebelum Kelahirannya

Pegawai PBB itu diidentifikasi oleh SITE Intelligence Group sebagai Akam Sofyol Anam, seorang warga negara Bangladesh.

“PBB, komunitas internasional, organisasi kemanusiaan, saya mohon bantu saya dan memenuhi tuntutan para penculik saya,” kata Anam namun, tidak menguraikan tuntutannya, dikutip BeritaSoloRaya.com dari TRT World.

Menurut SITE yang memantau aktivitas dari Al Qaeda, Anam memiliki masalah kesehatan serius termasuk salah satunya adalah jantung dan membutuhkan dukungan medis segera.

Anam merupakan direktur Kantor Keamanan dan Keselamatan PBB di Yaman. Dia mengatakan bahwa dia dan empat rekannya diculik pada 11 Februari 2022.

Baca Juga: G30S/PKI: Mengingat Gerakan Kelam yang Menewaskan Jenderal dan Perwira Indonesia

Hal itu juga dibenarkan oleh juru bicara PBB Eri Kaneko yang mengatakan bahwa lima anggota staf PBB diculik di Provinsi Abyan. Mereka baru saja menyelesaikan misi lapangan dan hendak kembali ke kota pelabuhan Aden.

“PBB berhubungan erat dengan pihak berwenang untuk menjamin pembebasan mereka,” kata Kaneko pada bulan Februari ketika mendapatkan laporan penculikan.

Yaman sendiri telah dihadapkan pada konflik berkepanjangan sejak pemberontakan Houthi yang didukung Iran untuk menguasai ibu kota Sanaa pada 2014.

Hal itu memicu intervensi militer pimpinan Arab Saudi untuk mendukung pemerintah yang terkepung pada tahun 2015.

Baca Juga: Guru Akan Dapatkan Bantuan Ini Dari Pemerintah, Cek Besaran Nominalnya serta Bulan Cairnya

Konflik yang terjadi Yaman ini telah menelan banyak korban karena ratusan ribu orang tewas baik secara langsung maupun tidak langsung.

Selain itu, jutaan orang kehilangan tempat tinggalnya dan disebut oleh PBB sebagai krisis kemanusia terburuk di dunia.

Aden sendiri merupakan basis pemerintah Yaman yang diakui secara internasional. Namun, Houthi menggulingkannya dari ibu kota Sanaa pada tahun 2014.

Dalam konflik yang berkepanjangan ini, kelompok teroris Al Qaeda memanfaatkan peluang mereka.

Baca Juga: Info PPPK 2022: Selamat! Guru yang Sudah dan Belum Lulus Passing Grade 2021 Dapat Kebijakan dari MenPANRB

Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) dan pejuang yang setia kepada kelompok teror Daesh telah berkembang pesat dalam kekacauan yang terjadi di Yaman.

AQAP sendiri merupakan gabungan Al Qaeda cabang Yaman dan Arab Saudi. AQAP telah melakukan serangan terhadap pemberontak, pemerintah Yaman, serta orang asing.

Kelompok teroris ini bahkan dituduh merencanakan serangan di luar Timur Tengah dan para pemimpinnya telah menjadi sasaran pesawat tak berawak AS selama lebih dari dua dekade.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: TRT World

Tags

Terkini

Terpopuler