Staf Kedutaan Rusia di Afghanistan Tewas dalam Ledakan Bom Bunuh Diri di Kabul, ISIS Klaim Serangan Tersebut

6 September 2022, 16:16 WIB
Ilustrasi bom bunuh diri. /Pixabay/CDD20/Pixabay

BERITASOLORAYA.com – Dua staf kedutaan Rusia di Kabul, Afghanistan tewas dalam ledakan bom bunuh diri yang terjadi pada Senin, 5 September 2022.

Selain staf kedutaan Rusia, empat orang lainnya juga menjadi korban ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan bahan peledak di dekat pintu masuk kedutaan.

Ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Kabul tersebut akhirnya menelan enam korban yang tewas di tempat dan sedikitnya 10 orang lainnya mengalami luka-luka.

Serangan bom bunuh diri itu diklaim oleh kelompok teroris ISIS yang diakui oleh mereka dalam saluran Telegramnya.

Baca Juga: Kalahkan Rishi Sunak, Liz Truss Resmi Menjadi Perdana Menteri Inggris Gantikan Boris Johnson

Polisi mengatakan penyerang ditembak mati oleh penjaga bersenjata yang merupakan anggota Taliban saat penyerang mendekati gerbang.

“Pelaku bom bunuh diri, sebelum mencapai target dikenali dan ditembak oleh penjaga kedutaan Rusia,” kata Mawlawi Sabir, kepala polisi distrik tempat serangan itu terjadi.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang milisi tidak dikenal meledakkan alat peledak di dekat pintu masuk ke bagian konsuler kedutaan sekitar pukul 10.50 waktu setempat.

Baca Juga: Lirik Lagu Bila Waktu Tlah Berakhir Opick

“Akibat serangan itu, dua pegawai misi diplomatik tewas, dan ada juga korban yang merupakan warga negara Afghanistan,” kata pihak kementerian.

Khalid Zadran, seorang juru bicara kepolisian Kabul mengatakan bahwa empat orang lainnya yang tewas adalah warga sipil Afghanistan.

Rusia adalah salah satu negara yang masih mempertahankan kedutaannya di Kabul, Afghanistan setelah Taliban mengambil alih negara itu lebih dari setahun yang lalu.

Meskipun Rusia tidak secara resmi mengakui pemerintahan Taliban, mereka melakukan pembicaraan dengan para pejabat mengenai kesepakatan untuk memasok bensin dan komoditas lainnya.

Baca Juga: Resmi! Dokumen ini harus Disiapkan Non ASN Sebelum 30 September, untuk Pendataan Tenaga Honorer

Misi PBB di Afghanistan (UNAMA) mengutuk kejadian tersebut. Kejadian tersebut membuat UNAMA menekankan perlunya otoritas de facto untuk mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan dan keamanan rakyat serta misi diplomatik.

Menanggapi hal itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan pasukan Taliban akan mengambil langkah serius untuk mengamankan kedutaan besar yang beroperasi di negaranya.

“Pemerintah (Taliban) memiliki hubungan dekat dengan Rusia. Kami tidak akan pernah membiarkan tindakan negatif yang dilakukan oleh musuh berdampak negatif pada hubungan kami,” kata Abdul Qahar Balkhi selaku juru bicara.

Baca Juga: Kejam! TKW Indonesia Disiksa Majikan Malaysia, Dubes RI Pantau Proses Hukum

Selama pemberontakan Taliban beberapa dekade dalam rangka melawan pemerintah Afghanistan yang didukung barat, pemboman yang terjadi di Kabul adalah hal biasa dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, setelah Taliban berkuasa, insiden semacam itu menurun drastis. Akan tetapi, kali ini Taliban harus menghadapi pemberontakan dari afiliasi ISIS di Afghanistan.

Serangan yang terjadi sejauh ini yang dilakukan oleh ISIS diketahui terhadap Taliban dan warga sipil serta masjid.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler