Penggunaan bahasa Inggris dalam demonstrasi di Myanmar tersebut bukan tanpa maksud.
Kalimat-kalimat protes ini jelas bertujuan untuk menarik perhatian, serta meminta dukungan dari komunitas internasional untuk membantu mengakhiri kudeta yang dilakukan oleh militer Myanmar.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 Maret 2021, Cancer, Leo, dan Virgo, Promosi Jabatan yang Ditunggu-tunggu Datang
“Tulisan dalam bahasa Inggris lebih efektif dari pada bahasa Myanmar. Kami butuh bantuan dari komunitas internasional” ujar Ko Ko Lwin, salah satu siswa yang terlibat aktif dalam demonstrasi.
Oleh karena setiap hari ratusan ribu masyarakat Myanmar turun ke jalan, cara tersebut menjadi efektif.
Aspirasi anti kudeta juga mendapat perhatian oleh media-media internasional, terutama, pesan tersebut tertangkap jelas lewat slogan yang ditunjukkan dengan Bahasa Inggris.
Pemerintah ‘Junta’ Myanmar Tanggapi Negatif Penggunaan Bahasa Inggris dalam Demonstrasi
Di sisi lain, Menteri Penerangan Myanmar di bawah pemerintahan ‘Junta’ militer, Chit Naing, memberikan respon negatif terhadap penggunaan Bahasa Inggris yang mendominasi di negaranya.
“Menulis dalam Bahasa Inggris, meminta tolong kepada orang lain, dan meminta asing mencampuri urusan dalam negeri kita? Seperti bodoh dan tidak berdaya saja” ucap Chit Naing.